Warga Bekasi Tewas di Kamboja: Kisah Tragis Seorang Pengelola Situs Perjudian Online



berita kacanginka


,


Jakarta


– Syahrudin, sang paman Soleh Darmawan, mengatakan bahwa keponakannya berprofesi sebagai operator situs.
judi online
di Kamboja. Soleh merupakan seorang tenaga kerja migran dari Bekasi yang diberitakan meninggal di Kamboja pada tanggal 3 Maret 2025 kemarin.

Informasi mengenai pekerjaan Soleh itu didapatkan oleh keluarganya dari seorang kawan kerjanya yang berada di Kamboja lewat telpon beberapa hari sesudah ia meninggal. “Saya ingat betul, tepatnya pada tanggal 8 Maret, menjelang sore, mereka menyampaikan kekeluarga bahwa Soleh bekerja disana,” ungkap Syahrudin ketika bertemu dengan media di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada hari Kamis, 17 April 2025.

Syahrudin sendiri adalah anggota keluarga yang biasa menerima telepon dari kawan kerja Soleh tersebut. “Saya sangat terkejut mendengar hal itu, tapi saya tetap memberitahu kedua orangtuanya kalau almarhum bekerja di Kamboja sebagai pemain game daring,” ungkapnya.

Diketahui bahwa Soleh berencana untuk pergi ke luar negeri mulai tanggal 18 Februari 2025 dan destinasi utamanya adalah negara Thailand. Ketika bertemu dengan keluarganya, Soleh menyatakan niatnya untuk mencari pekerjaan di suatu hotel lokal sebagai seorang koki pastry. Perjalanan ini ia tempuh secara mandiri; meski begitu, dia disertai sampai area terminal pesawat oleh dua individu sahabat karibnya yang notabene merupakan jiran rumahnya.

Komunikasi yang terjalin antara keluarga dan nomor pribadi Soleh terputus di hari kelima sejak keberangkatannya. Keluarga baru kembali mendapat panggilan video yang memperlihatkan kondisi Soleh pada 2 Maret 2025, satu hari sebelum sulung dari enam bersaudara itu dikabarkan meninggal dunia.

Menurut pengakuan dari pengacara yang mewakili korban, Johny Alfaris Tamaela, ancaman itu saat ini tidak lagi disampaikan lewat telepon seluler milik Soleh secara langsung, tapi melalui perangkat genggam koleganya di tempat tersebut. Pada waktu itu, korban telah berada dalam keadaan sangat sakit dan nyaris meninggal dunia.

Johny menambahkan, setelah berita tentang kematian Soleh tersebar, keluarganya terus bersikeras untuk tetap berkomunikasi dengan rekan-rekannya demi mengatur proses repatriasi jenasah korban ke tanah air. Akhirnya, permintaan tersebut disetujui dan mayat korban datang ke Indonesia pada tanggal 15 Maret 2025. Selama periode ini pula, Johny menyebutkan, telah ditemukan fakta bahwa Soleh bekerja sebagai petugas dalam operasional perjudian daring di Kamboja.

Meski demikian, Johny menyatakan pihak keluarga maupun kuasa hukum tidak mengetahui secara pasti pihak di balik telepon tersebut. Keluarga tidak pernah mendapat informasi spesifik terkait identitas rekan kerja Soleh maupun tempat Soleh bekerja di Kamboja.

“Tidak tahu sama sekali. Keluarga hanya tahu almarhum bekerja di sebuah hotel di Thailand, tapi faktanya dia meninggal dunia di Kamboja dan dipulangkan juga dari
Kamboja
,” ujar Johny lewat panggilan telphon, Jumat, 18 April 2025.

Saat ini, keluarga sudah menginformasikan masalah ini kepada polisi karena dicurigai adanya perbuatan terkait perdagangan manusia. Menurut Johny, mereka melapor tentang dua warganegara Indonesia bersangkutan, yakni S dan A, yang diduga menjadi penyedia kerja tidak sah bagi korban tersebut.

“Laporan kami telah diserahkan dan mendapatkan nomor LP/B/2519/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA pada tanggal 17 April 2025. Hanya ada dua individu yang dilaporkkan,” jelas Johny.