Tepat Saja Tak Terlihat Bersih, Hasil Pengujian Air Kasus Keracunan Massal Klaten Ungkapkan Keberadaan Banyak Bakteri


Laporan Jurnalis Berita Kacanginka, Zharfan Muhana


berita kacanginka, KLATEN –

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten menemukan adanya jumlah yang tinggi dari kontaminasi bakteri pada sumber air yang berhubungan dengan insiden keracunan masal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten.

“Hasil laboratorium air yang diterima oleh Dinkes menunjukkan bahwa tingkat coliform melebihi ambang batas sebesar 50 menjadi lebih dari 200,” jelas Kepala Dinas Dinkes Klaten, Anggit Budiarto.

Dia juga menunjukkan adanya ditemukannya bakteri Escherichia Coli (E coli) dalam air itu.

“E-coli seharusnya nol sesuai dengan patokan yang ditetapkan, tetapi ternyata terdapat 88,” paparnya.

Selanjutnya, mereka belum dapat mengonfirmasi apakah bakteri tersebut adalah penyebab dari ratusan kasus keracunan makanan secara masif.

Sebab itu, mereka saat ini tetap menantikan hasil pengujian sampel makanan yang belum tersedia.

Sekarang ini, telah ada ribuan orang yang menjadi korban dari sebuah kasus keracunan masif setelah mereka makan bersama saat pertunjukan wayang di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten pada tanggal 12 April silam.

Sampai hari Kamis (17/4), telah terdokumentasi sebanyak 160 kasus penyakit. Dari jumlah tersebut, satu individu meninggal karena insiden ini.

Beberapa pasien perlu dirawat di rumah sakit, sementara sisanya hanya memerlukan pemeriksaan luar. Kini, 55 individu telah dinyatakan pulih, entah itu melalui rawat inap atau rawat jalan.


Makanan dan Minuman Diperiksa di Laboratorium

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Hanung Sasmito Wibowo, menyatakan bahwa tim mereka sudah mengekstraksi contoh makanan dan minuman yang dicurigai sebagai sumber utama dari kasus keracunan masal yang dialami oleh ratusan penduduk desa Karangturi, kecamatan Gantiwarno, kabupaten Klaten, terjadi pada hari Selasa tanggal 15 April tahun 2025.

Mereka menyatakan bahwa sampel makanan dan minuman tersebut akan diperiksa di lab kesehatan yang terletak di Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, tepatnya di Semarang.

Contoh makanan dan minuman itu diambil dari sajian dalam pertunjukan wayang yang diselenggarakan oleh satu orang penduduk pada Jumat malam kemarin (12/4/2025).

“Pemeriksaan sampel kami telah dimulai; kami sudah mengumpulkan sampel tersebut dan saat ini proses laboratorium kesehatan tengah berlangsung di Semarang,” jelas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Hanung Sasmito Wibowo.

Disampaikan tentang jenis sampel apa yang diambil oleh para petugas untuk dicek. Hanung mengatakan bahwa tim mereka membawa contoh masakan berupa minuman serta makanan seperti rendang dan sambal krecek, yang ditampilkan bagi pengunjung pertunjukan Wayang pada hari Sabtu kemarin malam.

“Contoh air dan pangan. Kami menduga berasal dari pangan yakni rendang serta sambel krecek,” ujar Hanung.

Selanjutnya, ketika dibahas mengenai sampel minuman yang juga diuji apakah berhubungan dengan dugaan paparan bakteri E-coli pada warganya, Hanung tidak mau berspekulasi dan lebih memilih untuk menanti hasil dari laboratorium tersebut.

“Baru meragukan namun yakinlah menantikan hasil lab,” jelasnya.

Meskipun begitu, Hanung tidak menyangkal bahwa keadaan minuman yang disajikan memang agak keruh.

“Hanya menjadi curiga setelah melihat warna air yang tak bening. Oleh sebab itu, kami mengikuti penyelidikan hingga ke sumber air tersebut,” tutup Hanung.

(*)