Teks Misa Malam Paskah Sabtu 19 April 2025: Renungan Harian Katolik yang Menginspirasi


berita kacanginka, MAUMERE –

Ayo kita perhatikan teks misa malam Paskah Sabtu 19 April 2025.

Teks misa malam Paskah penuh dengan refleksi harian untuk umat Katolik.

Teks misa malam paskah tersebut ditulis oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti upacara misa Paskah malam ini dengan keyakinan yang teguh.


BAGIAN PERTAMA: UPACARA CAHAYA

Pesta penerangan diselenggarakan di hadapan gereja kecil, dan lilin Paskah dinyalakan dari api unggun tersebut.

Setelah lampu-lampu di matikan, tim petugas bergerak ke luar melalui gerbang utama dan acaranya dilanjutkan dengan penyalinan Api Paskah.

diberkati di Paroki.


01. DOA PEMBUKA

P : Ya Allah, melalui bantuan Kristus, Engkau telah memberikan kepada kami anugerah berupa nyala api kemuliaanMu. Kamilah yang memohon agar engkau menyucikan api baru ini. Mari kita harap bahwa Perayaan Paskah kali ini bisa membawa kembali rasa rindu kami terhadap kehidupan surga, sehingga nanti saat hari itu tiba, kami bisa merayakannya lagi di dalam sinar abadi-Mu dengan jiwa yang bersih dan murni. Melalui bantuan Kristus Tuhan kami. Pembimbing atau Penuntun meneteskan sedikit air suci ke atas api tersebut sebelum meletakkan lima (5) simbol salib yang sudah dipersiapkan pada lilin Paskah sambil berkata:

P : Mudah-mudahan Tuhan Yesus menjaga dan merawat kami karena lukisan suci dan agung-Nya.

U : Amin

Selanjutnya, Pemandu atau Penuntun akan menyucikan Lilin Paskah menggunakan air kudus, kemudian menghidupkannya dengan nyala api segar sambil berbicara:

P : Mudah-mudahan terang Kristus yang sudah bangkit dengan agung, menerangi dan menyibak kegelapan dalam hati serta pikiran kita.

U : Amin.


02. PERARAKAN LILIN PASKAH

Satu orang terpilih membawa Lilin Paskah menuju jemaat sambil bernyanyi lagu ini dengan cara tiga kali sebagai biasanya, yakni di pintu masuk kapel, di area tengah kapel, dan di hadapan altar.

P : Cahaya Kristus

U: Bersyukurlah kepada Allah

Setelah penyanyian “Cahaya Kristus” yang ketiga, semua lampu dipadamkan dan setiap jemaat menyulut lilin mereka sekaligus. Selanjutnya, Lilin Paskah diletakkan di dekat altar atau panggung pengkhotbah.


03. PUJIAN PASKAH (Exultet)

Setiap orang bersiap untuk mendengarkan Madah Pujian Paskah atau Exultet. Bagi bagian Exultet, dapat disediakan teks yang tepat dan diucapkannya oleh salah satu peserta yang telah mempersiapkannya dengan matang. Usahakan agar dibawakan secara nyanyian; namun apabila terpaksa, pada kondisi darurat misalnya, cukup dilafalkan atau dibaca saja. Setelah itu, semua lilin dimati-nyangkan. Selanjutnya, pimpinan acara akan mengumandangkan doa pembuka.


04. DOA PEMBUKA

P: Mari kita mulai dengan doa, [silahkan diam sebentar]. Ya Allah, Bapa yang penuh kasih sayang, Engkaulah yang telah menyertai kami pada malam istimewa ini untuk menandai bangkitnya Tuhan Yesus dari alam kematian. Semoga Roh Kudus memberikan terang kepada jiwa dan pikiran kami sehingga melalui perayaan sakral ini, kami bisa mendapatkan pengajaran yang berharga.

Kebangkitan untuk hidup kita. Melalui perantaraan Yesus Kristus, Anak-Mu, Tuhan kita yang melalui kebangkitannya bersekutu dengan Engkau oleh Roh Kudus, Allah, selama-lamanya.

U  : Amin.


BAGIAN KEDUA: LITURGI SABDA


05. PANGGILAN UNTUK MENYIMAK KATA-KATA TUHAN

P: Mari kita buka hati kami untuk mendengar Firman Allah dan menyambutnya sehingga Firman-Nya dapat menjadi cahaya dalam iman kami serta panduan bagi perjalanan kehidupan kami.

[Bacaan diambil dari Alkitab atau Buku Bacaan]


06. TEKS PERTAMA (Kej. 1:1,26-31a)

L : Bacalah teks dari kitab Kejadian. Di awal, Tuhan menciptakan langit dan bumi. Setelah penyelesaian ciptaan langit dan bumi beserta tanaman serta hewan-hewannya, Tuhan berkata: “Marilah kita membuat manusia sesuai dengan citra dan rupa kami sehingga mereka dapat menguasai ikan di lautan, burung di angkasa, ternak, segenap bumi, dan semua reptil yang merayap di permukaan bumi.” Kemudian Tuhan menciptakan makhluk manusia tersebut seperti dirinya sendiri, sebagai laki-laki dan perempuan Dia menciptakannya. DiberiNyalah berkat kepada mereka oleh Tuhan, kemudian Ia menyampaikan pesan ini kepada mereka: “Kembangkan keluarga Anda dan terus maju; isi lah seluruh dunia dan

Tundulkan semuanya, pegang kendali atas ikan-ikan di lautan dan burung-burung di langit serta semua hewan yang merayap di bumi.” Kemudian Tuhan berkata: “Ingatlah, Aku menyerahkan kepadamu setiap jenis tanaman penghasil biji di seluruh dunia beserta tiap pohon dengan buah berbijinya; ini akan menjadi sumber makananmu. Namun bagi semua hewan di daratan, burung di atmosfer, dan semua makhluk hidup yang merayap di permukaan bumi, Aku serahkan semua tumbuhan hijau untuk dimakan.” Semua hal tersebut terwujud sesuai seperti yang dikatakannya. Lalu Tuhan memerhatikan ciptaan-Nya.

Itu dia, benar-benar luar biasa.

U: Bersyukurlah kepada Tuhan.


07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 104:30)

Kirimkanlah Roh-Mu wahai Tuhan, dan rubahilah seluruh wajah bumi ini.

Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c.

Puji Tuhan, hai rohku! Tuhan, Allahku, Engkaulah yang agung luar biasa! Engkau memakai kemuliaan dan gemerlap seperti pakaian, selimuti diri dengan terang layaknya jubah. (Refrain)

Kamu menegakkan bumi di atas dasarnya sehingga tidak bergetar sampai akhir zaman. Samudra besar mengelilinginya dan air pun merembes melewati pegunungan. (Refrain)

Kamu lah yang memasukkan agen rahasia ke seluruh lembah,

mengalir melintasi pegunungan, dengan burung-burung terbang di langit dan sarang-sarang mereka berada tak jauh dari sana,

bersiul di antara dedaunan. (Refrain)


08. PEMBACAAN KEDUA (Kejadian 22:1-2.9a.10-13,15-18)

L: Bacalah kitab Kejadian ini. Ketika Nabi Ibrahim sudah memiliki putra, yaitu Ismail, Allah memperlihatkan ujian bagi Ibrahim. Dia berkata padanya, “Ibrahim,” kemudian dia menjawab, “Ya Tuhan.” Kemudian firman-Nya, “Ambillah anakmu yang tunggal tersebut, si putramu yang kamu cintai, yakni Isma’il, pergilah ke tanah Moriha dan tumpulkan dirinya di situ sebagai kurban api kepada tuhan pada sebuah bukit yang akan kukatakan kepadamu.” Akhirnya mereka sampai di lokasi yang ditunjukkan oleh Allah kepada Ibrahim. Selanjutnya Ibrahim merentangkan lengannya, lalu mengambil bilah untuk membunuh sang anak. Tiba-tiba malaikat Tuhan berseru dari surga ke arahnya, “Ibraham, Ibrahim!” Ia pun menjawab, “Ya Tuhan?” Lalu ia berfirman lagi, “Jangan membunuh anak itu atau melakukan apa-apa terhadapnya; karena aku tahu sekarang bahwa engkau sangat takut kepada Allah dan tidak ragu-ragu saat harus melepaskan putrasmu yang tunggal kepada-Ku.” Dengan demikian Ibrahim melirik balik dan melihat seekor biri-biri jantan ada dibelakangnya dengan tanduknya yang tertancap dalam semak-semak. Ibrahim ambil hewan tersebut, lantas disebarkannya menjadi korban.

Pembakar gantisan bagi buah hatinya. Kedua kalinya, malaikat Tuhan mengabarkan dari surga terhadap Abraham dengan berkata: “Akulah yang bersumpah atas diriku sendiri, demikianlah ucapan Tuhan: karena kamu sudah melakukan hal tersebut dan tak ragu-ragu dalam menyerahkan putramu satu-satunya kepadaku, maka aku pastikan akan membanjirimkan berkat padamu serta menjadikan keturunanmu sebanyak bintang-bintang di langit dan pasir-pasir di pesisir pantai; kemudian mereka juga bakal merajai kota-kotanya.”

Musuh-musihya. Dari keturunanmu seluruh bangsa di bumi akan menerima berkah, sebab Engkau menurut firman-Ku.”

U: Bersyukurlah kepada Allah.


09. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refrain (Mzm. 16:1) Lindungi aku, ya Tuhan, karena kepada-Mu aku berteduh.

Mzm. 16:5,8,9,10,11.

Ya Allah, Engkau adalah ahli warisku dan harta ku.

Engkaulah yang mengukuhkan bagian yang ditentukan untukku. Aku selalu melihat kepada TUHAN; karena Dia ada di sebelah kanan-Nya, sehingga aku tidak bergoyah. (Refrain)

Oleh karena itu, hatiku merasakan kegembiraan dan jiwa ku bertepuk sorai, bahkan seluruh raga ini akan berdiam dalam ketenangan; sebab Engkau tak membiarkan diriku masuk ke alam para pendosa yang sudah meninggal.

Dan jangan biarkan Suci-Sulih-Mu melihat keruntuhan. (Refrain) Engkau telah mengabari aku tentang jalannya hidup; di depan-Mu terdapat kegembiraan yang tak terbatas, dan di tangan kanan-Mu terdapat kenikmatan selalu. (Refrain)


10. PEMBACAAAN KETIGA ( Kel. 14:15 – 15:1 )

L : Ini adalah bacaan dari Kitab Keluaran. 15Tuhan berbicara kepada Musa, katanya, “Kenapa kamu begitu banyak bertepuk tangan kepada-Ku? Beritahu orang-orang Israel agar mereka pindah. 16Sedangkan Anda sendiri, pegang tongkatmu dan gerakan tanganmu ke arah lautan tersebut hingga pecah menjadi dua bagian. Sehingga orang Israel bisa melewati lautan secara aman seperti di daratan kering. 17Namun ingatlah, Aku akan membekukan hati raja Mesir sehingga dia ikut serta merayakan hal serupa. Melalui Firaun dan pasukan-pasukannya termasuk kendaraan-kendaraannya dan para pengendaranya, Aku ingin menunjukkan kuasa-Ku. 18Dengan cara ini, orang Mesir akhirnya sadar bahwa Aku-lah Yang Mahakuasa ketika Kuperlihatkan kemegahan-Ku kepada Firaun, kendaraannya, dan para prajuritnya.”
19Setelah itu, Malaikat Tuhan yang sebelumnya berbaris di hadapan tentara Israel mulai mundur ke barisan belakang mereka; sementara tiang cahaya juga bergeser dari depan mereka dan berdiri tepat di balik mereka.
20Akibatnya, tiang ini berada di antara tentara kedua negara tersebut, dan gelombang hitam milik awan tersebut membuat malam itu sulit dipenuhi sinar matahari, sehingga salah satunya tidak dapat mendekati yang lain bahkan hanya setengah jam pun.
21Selanjutnya, Musa merebahkan tangannya ke atas lautan tersebut, dan pada saat senja hari, Tuhan berhasil memecahkan ombak-ombak besar menggunakan angin utara yang sangat kencang, menciptakan jalanan padang gersang di dasar laut. Air laut benar-benar dibagi menjadi dua bagian.
22Sebagai hasilnya, orang Israel bebas berlalu lintas dari tengah laut dengan tenang, dan di kanan dan kirinya air laut tampak seperti benteng alami untuk perlindungan mereka.
23Raja Mesir dan semua petempurnya turut masuk ke tengah lautan, mengincar musuh mereka – yaitu kelompok umat Israel.
24Di pagi harinya, Tuhan yang ada di dalam kolom asap atau api memberikan panduan kepada tentara Mesir, lantas ia membingunkan strategi pertahanan mereka.
25Dia membuat mobil peperangan mereka tersandera dan lebih lambat, meskipun sudah didorong dengan paksa. Para penduduk Mesir berteriak panik, “Ayo kabur dari kaum Isra’el! Karena pastilah Tuhan yang mempertentangkan kami!”
26Kembali lagi, Tuhan bicara kepada Musa, “Goyangkan tanganmu di atas laut, biarkan airnya tertelan oleh raja Mesir, kendaraan-kendaraannya, dan para prajuritnya.”
27Musa menyeruai intruksi tersebut dan sesaat jelang fajar, air laut kembali pulih seperti biasanya. Sementara itu, para warga Mesir buru-buru melarikan diri ke area genangan air tersebut, namun Tuhan menjebloskan mereka ke pusaran air.
28Air laut surut sepenuhnya, dan menutupi seluruh armada Firaun, pemimpinnya, dan para prajuritnya yang masih berusaha menyusul umat Israel di tengah lautan; Tidak ada yang lolos hidup-hidup.
29Namun, orang Israel tetap berjalan di wilayah dataran rendah dari tengah laut, dan air di kanan dan kirinya sekali lagi terbentuk sebagai pagar pelindung mereka.
30Jadi pada sore hari itu, Tuhan sukses melucuti ancaman Mesir dari umat Israel. Umat Israel sempat melihat mayat-mayat tentara Mesir tersebar di pinggiran laut.
31Melihat pencapaian agung Tuhan terhadap Mesir, rakyat itu takut kepada-Nya dan percaya pada Tuhan serta Musa, hambaNya.
“Untuk saat itu, Musa bersatu dengan komunitas Israel bernyanyi syair puji-pujian bagi Tuhan,” ucapnya,
“Biarlah saya menyanyikan lagu untuk-Mu, karena Engkaulah Penguasa Agung.
Kuda dan penunggangnya dilemparkan ke dalam laut.
Engkau adalah penyanyiku, Engkarohani, Engkalahirku, aku hormat kepadaMU!”
Bagian ini tidak ditutup dengan kalimat ‘demikian kata tuhan’, tapi lanjut dengan puisi berikutnya:


11. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 15:1a)

Mari kita bernyanyi untuk Tuhan karena Dia sangat mulia.

Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18.

Sahaja kugubah nyanyian untuk Tuhan, sebab Dia begitu mulia, kuda serta pengendainya dilontar-Nya ke lautan.

Tuhan adalah kekuatan saya dan lagu pujian saya, Dia sudah menjadi penyelamat saya. Bagi-Nya aku memuja, Bapa yang ada di sorga, Aku sembah kepadaNya. (Refrain)

Tuhan adalah sang pahlawan perang; Tuhan, itulah gelar-Nya. Kereta Firaun beserta tentarnya dilemparkan-Nya ke dalam lautan; para prajurit terpilihnya tenggelam di Laut Merah. (Refrain)

Samudra besar mengelilingi mereka; ke dasar laut yang jauh mereka terbenam seolah-olah bebatuan.

Tangan kanan-Mu, Tuhan, terpuji atas kuatnya Engkau; tangan kanan-Mu, Tuhan, hancurkan musuh-Mu. (Refrain)

Kamu bawa umat-Mu dan engkau pancong mereka di atas gunung yang menjadi milik-Mu; di tempat yang sudah kamu jadikan rumah bagi diri-Mu; di lokasi suci, yang dibangun oleh tangan-Mu, Ya Tuhan. Engkau berkuasa sepanjang masa, ya TUHAN.” (Refrain)

(atau lagu Karya Tuhan Hendak Ku Puji, Madah Bakti nomor 421).


12. BACAN KE Empat (Rm. 6:3-11)

L: Bacalah surat dari Paulus kepada jemaat di Roma. Sahabati, bukankah kalian menyadari bahwa kami yang sudah dibaptiskan dalam nama Tuhan Yesus, sebenarnya telah ikut dibaptiskan dalam kematian-Nya? Dengan begitu, kami secara pula dimakamkan bersama-sama melalui prosesi tersebut sebagai simbol pembaptisan menuju kematian, sehingga layaknya bagaimana Kristus berhasil dibangkitkan kembali setelah wafat oleh kemuliannya sang Bapa, maka semestinya kami pun bisa meraih hidup baru.
Apabila kami telah sepenuhnya menyerahkan diri pada keserupaan dengan pengorbanan kematianNya, tentunya hal itu membuat kami juga memiliki peranan serupa saat nanti hari KebangkitanNya datang. Kami sadar betul bahwa masa lampau atau daging tua kita ini telah turut serta dipenggal demi lepasnya kekuatan dosa dari jiwa kita, tujuan utamanya adalah untuk menjauhi pelacuran rohani kepada segala bentuk dosa.
Siapakah gerangan mereka yang sudah meninggalkan dunia fana; dia pastilah terlepas dari jeratan dosa. Oleh karena itu, bila kami benar-benar mencampuri nasib dengan Tuhan Yesus, yakinlah bahwa suatu waktu mendatang kami bakal bertahan hidup bersama Dia. Sebab kami meyakini bahwa meski Tuhan Yesus sempat tertidur abadi, namun takdir kematian tidak dapat menguasainya sekali saja dan selalu.
Ingatkah anda bahwa mati bagi Yesus merupakan titik akhir dari coba-coba berbuat dosa, sementara hidup-Nya sendiri menjadi penanda keberadaan-Nya di hadapan Sang Pencipta Semesta Alam. Maka patutlah kita memposisikan diri sedemikian rupa, yakni bahwasanya kita sudah tiada lagi bagi hawa nafsu berdosa, tapi hidup hanya bagi Tuhan Yang Mahakuasa dalam naungan kasih karunia Tuhan Yesus.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Bersyukurlah kepada Allah.


13. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren:

Alleluia, Alleluia, Allelluia


Mazmur (Mzm. 118:1-2,16ab,17,22-23)

Berterima kasihlah kepada Tuhan, karena Dia sangat baik! “Kasihilah kekal abadi yang selalu ada.”

Biarkan Israel mengucapkan: “Perjanjian kasih setia Tuhan itu kekal.” (Refrain) Tangan kanan Yang Mahakuasa membangkitkan dengan kuat, tangan kanan-Nyalah yang memberikan kejayaan! Saya tidak akan mati, melainkan saya akan hidup dan bercerita tentang perbuatan Tuhan. (Refrain)

Batu yang diabaikan oleh para pembuat bangunan telah menjadi batu kunci.

Itu semua berlangsung atas kehendak Tuhan.

sebuah tindakan luar biasa di mata kami. (Refrain)


14.  ALLELUIA

Pemimpin memainkan lagu “Alleluia” dengan semangat, yang kemudian diikuti kembali.

semua sisanya, tiga kali beruntun dengan setiap kali

tonjolan nada meningkat satu tingkatan.

3   5

Al—le              675 5 65      675   556  5i  67 6 5  || –

lu     –        ya.


15. INJIL (Luk. 24:1-12)

P: Mari kita sama-sama mendengarkan Injil tentang Yesus Kristus sebagaimana ditulis dalam kitab Lukas. Pemimpin serta seluruh peserta menyilangkan ibu jari di dahinya, mulutnya, lalu dadanya untuk membuat tanda salib. Setelah itu, pemimpin akan mengucapkan ayat suci tersebut. Sangat pagi sekali pada hari Minggu pertama, mereka menuju ke makam membawa bahan-bumbu yang sudah dipersiapkannya. Ketika sampai di sana, mereka melihat bahwa batu penutup makam telah digeser, namun saat masuk tak ada jejak tubuh Tuhan Yesus. Saat sedang merenung atas apa yang terjadi, tiba-tiba muncul dua sosok berpakaian cemerlang di sisinya; ini cukup mengejutkan sehingga mereka langsung menundukkan kepala.

Kepala, namun keduanya menegur mereka dengan kata-kata ini: “Kenapa Anda mencari Dia yang hidup di tengah makhluk-makhluk mati? Dia tak lagi di sini; Dia sudah bangkit. Ingatkah tentang apa yang pernah Dia ucapkan saat masih di Galilea, yakni bahwa Anak Manusia mesti ditransfer ke tangan para penjahat, dilekatkan di kayu salib, lalu akan naik dari alam kematian pada hari ketiga?” Lantas ingatan mereka tersentuh oleh ucapan Sang Guru tersebut.

Setelah mereka pulang dari kuburan, cerita tersebut disampaikan kepada sebelas murid serta seluruh keluarga dan teman-teman mereka. Para wanita ini adalah Maria dari Magdala, Yohana, dan Maryam, ibu Yakobus. Selain mereka berikut beberapa wanita lainnya ikut bercerita tentang hal ini pada

Rasul-rasul tersebut. Namun, kata-kata itu bagai angin lalu dan mereka tak mempercayai para wanita itu. Meskipun begitu, Petrus berdiri, kemudian bergegas menuju makam itu. Saat dia menoleh masuk, dia hanya melihat kain kafan kosong di sana. Setelah itu, dia meninggalkan tempat itu, merenungkan apa sebenarnya yang sudah terjadi.

P: Berakhir sudah Injil Tuhan.

U  : Terpujilah Kristus.


16. RENUNGAN SINGKAT

Barusan kita dengar cerita mengenai kebangkitan Yesus Kristus. Salah satu detail penting pada bagian Alkitab ini berkaitan dengan batu penutup liang lahat tersebut. Sebagai sebuah pembatas, batu ini bertujuan untuk melindungi tempat itu dari pencurian atau kerusakan. Akan tetapi, saat wanita-wanita tiba, mereka menemukan batunya telah digeser dan pintu gufa sudah terbuka. Pembukaannya ini memungkinkan mereka masuk ke dalam ruangan dan merasakannya sendiri: liang lahat yang kosong sebab Yesus telah bangkit lagi.
Batulah yang dapat kita anggap sebagai suatu lambang positif bagi semua orang. Ia bisa merepresentasikan hambatan emosional atau mental yang sering kali membuat manusia tidak dapat menyaksikan Allah secara langsung. Dengan kata lain, kadang-kadang kita justru menjadi rintangan antara seseorang dan Tuhan-nya. Oleh karena itu, semacam batu tersebut patut diketok keluar selama Malam Paskah tahun ini.
Saat Periode Pra-Paskah, pastinya kita melakukan penyegaran diri melalui cara-cara seperti ibadah puasa, doa-doa serta pekerjaan sosial. Puasa dan pantangan diet tertentu kami lakukan guna membantu individu-individu kurang beruntung. Kami juga mencoba fokus pada tujuan-tujuan spesifik yang hendak dicapai, supaya kualitas hidup dan keyakinan spiritual kami lebih kuat. Segala prosesi ini telah dilaluinya. Beberapa diantaranya cukup ringan, namun tak sedikit pula tantangan yang begitu sulit diselesaikan.
Namun meski demikian, setidaknya masih adanya beberapa aspek yang perlu disyukuri dan dipandang secara positif walaupun usaha-usaha keras telah dilakukan.

Juga perkara-perkara yang susah untuk dilepas atau dihilangkan. Bisa jadi kita belum sanggup memberi ma’af kepada orang lain, ataupun mungkin saja jiwa kita masih tertutup atas kemurahan hati terhadap manusia lainnya. Inilah bebatuan yang berusaha kami geser. Apabila sampai sekarang kami tak dapat menjauhkan batu tersebut dari lubuk hati, mintalah ampunan dan tenaga pada Sang Pencipta supaya kami bisa meratakan batu itu. Mari biarkan batu itu.

digerakkan sehingga kita juga ikut terangkat bersama Tuhan. Makin lama kita biarkan batu tersebut menghalangi hati kita, makin jauh pula kita dari pembebasan hidup kita. Mari kita naik kembali bersama Tuhan. Mudah-mudahan pengangkatan oleh-Nya memberikan keselamatan dan kedamaian kepada jiwa kita. Seperti yang ada di belakang salib, senantiasa terdapat

Bangkitlah dari kesulitan tersebut; di balik tiap kesusahan pasti terdapat kebahagiaan. Berikan segalanya kepada-Nya, dan Tuhan akan membantumu.

Selamat pesta Paskah.


17. HENING


18. SYAHADAT

P: Sekarang, mari kita nyatakan dan ungkapkan keyakinan iman kita terhadap Tuhan dengan mengucapkan syahadat. Saya beriman kepada Allah,

Bapa yang mahakuasa…..


19. DOA UMAT

P: Marilah saudara-saudaraku berdoa ke Bapa Surgawi, Dia yang telah menghidupkan kembali Yesus Kristus, Anak-Nya, dari alam kematian, supaya kita bisa mendapatkan hidup sebenarnya dalam Dia.

P: Untuk Gereja yang Suci. Mari kita mendoakan agar keseluruhan Gereja dapat merenungi kejadian penting ini dengan sungguh-sungguh dan tenang hati, supaya iman menjadi lebih teguh, harapan tersemai kuat, serta kasih sayang bertambah kokohnya di kalangan semua orang beriman. Amin mari kita doakan.

mohon….

P: Untuk para pemimpin pemerintahan, mari kita doakan Tuhan Yang Maha Esa agar Roh Kebangkitan Yesus Kristus, Anak-Nya, menghuni dalam diri para pemimpin serta semua warga negara. Dengan anugerah karunia kesempurnaan Ilahi, semoga mereka melanjutkan tugas-tugasnya untuk kemajuan umum dengan cara yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab. Mari kita meminta…

P: Untuk para baptisan baru. Mudah-mudahan perjalanan penyempurnaan iman mereka akan lancar berkat bimbingan Gereja universal termasuk jemaat di area sekitar mereka. Harapannya juga agar mereka makin sering ambil bagian dalam aktivitasnya.

Beragam aktivitas gerejawi. Mari kita berdoa….

P: Untuk kami semua yang berkumpul di tempat ini. Mari kita mendoakan agar kita senantiasa mengingat dan menyadari tentang janji baptis kita, meruntuhkan gaya hidup lama yang membuat jarak antara diri dengan Tuhan serta sesama. Mudah-mudahan kebangkitan Kristus memberi kekuatan kepada kami untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab harian. mari kita

mohon….

P: Demikianlah, ya Bapa, doa-doanya yang kita bawakan di hadapanMu. Mudah-mudahan Engkau ridho menerima semuanya, karena segala sesuatunya ini kita serahkan melalui perantaraanMU.

Kristus, Tuhan kami.

U : Amin


20. KOLEKTE

Berikutnya adalah proses pengumpulan kolekte sebagai bentuk wujud kasih sayang terhadap Yang Maha Kuasa dan untuk membantu saudara-saudari kita yang kurang mampu, disertai dengan penyanyian lagu yang tepat. Kolektanya kemudian akan diambil, dibawa ke depan, dan ditata di hadapan mimbar sambil menyuarakan nyanyian syukur kepada Tuhan atau ajakan saling berbagi.


21. DOA PUJIAN

Setelah kolekte, pemimpin menyampaikan doa pujian dengan berdiri di hadapan jemaah, menghadap ke arah altar, sementara itu jemaah pun bangkit dan bergabung dalam pengucapan akalamasinya satu sama lain.

P: Saudara-saudaraku yang tercinta! Tuhan benar-benar bertahan pada janji-Nya dengan

membangkitkan Yesus, Ia telah meregenerasi kehidupan kami, menjadikan kami layak untuk hidup sebagai makhluk baru. Karena sudah ditebus oleh-Nya, mari kita ungkapkan pujian kepada-Nya dengan berkata: Puji Tuhan, alleluia, alleluia.

U: Puji Tuhanlah, alhamdulillah, alhamdulillah.

P : Bapa yang ada di Surga, kami telah melakukan kesalahan dan menjauh dari-Mu. Namun Engkaulah yang dengan senang hati mendekati kami, malah memeluk kami dalam cinta keibuan-Mu serta mengoreksi segala ketidaksempurnaan kami. Oleh karena itu, kami menyerukan kepada-Mu:

U: Puji Tuhanlah, alhamdulillah, alhamdulillah.

P: Kita berubah menjadi dombadomba yang tersesat dan terpisah-pisahkan, sebab memilih untuk menurut kemauan pribadi kita masing-masing. Namun, Engkaulah Yang telah membawa kita kembali bersama.

menggabungkan diri menjadi satu kawanan dengan seorang gembala, yaitu Tuhan Yesus. Oleh karena itu, kami berdoa memohon padaMu:

U: Puji Tuhan, alhamdulillah, alhamdulillah.

P : Yesus Kristus, Anak-Mu, dengan rela mengorbankan diri-Nya sepenuhnya untuk menebus dosa-dosa serta kesalahan kita, supaya kita dapat diterima sebagai anak-anak-Mu. Oleh karena itu, kami berdoa memohon kepada Engkau:

U: Puji Tuhan, alaikuakbahrillahi wa salam, alayhiwalaka.

P: Pembebasannya dari jurang kematian telah memberikan kita keyakinan kuat tentang janji tak terhenti dalam hidup bersama Engkau. Oleh karena itu, kita berteriak memohon padaMu:

U: Puji Tuhan, alaikuha, alaikuha.

P : Maka, bersama semua orang yang bertakwa, serta menyatu dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Uskop kita [Nama Uskup Lokal] dan Imam Paroki kita [Nama Imam Paroki Setempat], kita mengangkat puji-pujian kepadaMu sambil berkata:


[menyuarikan sebuah lagu yang berisi tema Puji Syukur]

Mengikuti RITUS KOMUNI. Di dalam Ibadah Sabda ada dua pilihan, yakni (1) menyongsong Komuni (silakan lihat caranya di A), atau (2) tidak ikut Komuni namun jemaat diajak merenungkan tentang pengalaman rohani/Komuni batin (tolong perhatikan caranya pada bagian B).


22A. Cara A: MELALUI KOMUNIKASI

[Perihal hal ini harus dibicarakan lebih lanjut dengan Pastor Paroki serta ditetapkan sesuai arahan yang diberikan olehnya, terkait asal-usul Sakramen Mahakudus yang sudah dikonsekir dan penempatan mereka.] Setelah doa puji-pujian selesai, pemimpin maju ke arah altar guna persiapan komunio. Dia menyebar kain corporale di permukaan altar lalu meraih sakramen suci tersebut dari tabernakel dan meletakkannya pada kain Corporale tadi. Sehabis semua persiapan untuk Komuni Suci dilakukan, para pembimbing atau penyiar bersama-sama dengan jemaat lainnya bertelanjang lutut sebagai bentuk penghormatan dalam kesunyian singkat. Kemudian setelah itu, sang pemimpin mendorong jemaat untuk bernyanyi “Bapa Kami” sambil bangkit berdiri.

P: Saudaraku sekalian, walaupun kita tidak menggelar Misa, namun dalam acara ini kita memiliki peluang untuk menerima Suci-Sucinya Sakramen Krisma, oleh karena itu mari kita bersama-sama dengan saudara-saudari lainnya yang sedang merayakan Misa, siapkanlah jiwa dan ragamu di hadapan Tuhan. [Sedikit hening]


23A. BAPA KAMI

Berdiri

P: Berdasarkan arahan dari Penebus kita dan sesuai dengan pengajaran Yang Maha Esa, mari kita berniat untuk berdoa.

U : Bapa kita yang berada di sorga, dipuja-pujailah namaMu, terwujullah kerajaanMu, dilaksanakan kemauanMu di bumi sebagaimana di sorga. Berikanlah sustenansi kita untuk hari ini serta ampunanilah segala dosa kita, sama seperti kita pula memafhumkan orang-orang yang telah menyakitkan hati kita; lalu jagalarikita daripada godaan, namun lepaskannya kita dari kejahatan itu. Setelah menunaikan doa Pater Noster tersebut, boleh jugadiuculkan salam shalom.


24A. KESEJAHTERAAN DAN HARMONI BERSAMA

Jika terdapat Salam Damai, Pemimpin dapat membimbing Umato dengan cara seperti ini:

P : Mari kita semua menyampaikan salam perdamaian ini. Umat berbagi salam itu dengan sesama yang terdekat dengannya. Setelah Salam Perdamaian, pemimpin tersebut kemudian merunduk sebagai tanda penghargaan atas sakramen suci, dilanjutkan dengan menampilkan Host Suci ke hadirin sambil berkata:

P : Ini adalah Anak Domba Allah yang melenyapkan dosa-dosa di dunia. Hosti dan Sibori disampaikan kepada jemaat: Kami berbahagia karena kami dipanggil untuk menghadiri jamuannya.

Kepala Suku dan Pengikutnya Beribadah Bersama.

U: Ya Tuhan, aku merasa tak layak, Engkau menghampiriku namun cukup berikan perintah dan aku akan pulih. Dengan hormat, pimpinan tersebut menerima Tubuh Tuhan terlebih dahulu. Setelah itu, dia menunaikan tugasnya untuk melayani jemaat yang sedang melakukan Komuni, sambil berkata tiap kali:

P : Tubuh Kristus.

U : Amin.


Penerimaan komunia disertai dengan penyanyian lagu komunia.


22B. Cara B. TANPA KOMUNITAS

P: Dalam acara kali ini, kita tidak akan membagikan Komuni Suci. Akan tetapi, mari kita renungkan dan rasakan keberadaan Tuhan yang kita ingat setiap harinya dalam hati sendiri.


23B. BAPA KAMI

Berdiri

Yth saudara-saudariku, kami diperkuat melalui keyakinan bersama ini. Oleh karena itu, mari kita selaku Anak-anak dari Bapa yang tunggal tersebut, berdoa seperti yang diajar oleh Dia Sendiri.

Bapa Kami yang berada di sorga, dipuja-pujalah namaMu; terwujullah kerajaanMu; diagungkankehendakMu sebagai di sorga demikian juganya di bumi. Anugerahkan kepadaKami makanan bagi hari ini serta ampunanilah dosa-dosaKami sebagaimana juga Kau telah memafkihkan segala hutang dosa para pelaku-Kami.

yang berdosa terhadap kita; serta jangan membawa kita kedalam godaan, tetapi lepaskannya kita dari yang buruk.

Dapat dilaksanakan Salam Damai.

P: Mari kita bersama-sama menyampaikan sapaan perdamaian. Orang-orang di sekitar Anda dapat memberi salam perdamaian kepada sesama yang berada terdekat dengan mereka.


24B. DOA KOMUNI BATIN

Berlutut atau berdiri, pemimpin meminta seluruh peserta untuk melakukan Komuni Batin dengan menyampaikan ajakan yang dapat dirumuskan sebagaimana berikut:

P: Sekarang, marilah kita persiapkan hati kita untuk menyongsong kehadiran Tuhan di dalam diri kita.

P : Yesus berkata, “Kalian benar-benar bersih oleh Firman yang kukumulkan untuk kalian. Tetaplah diam di dalam-Ku dan Aku pun akan tetap ada di dalam kalian. Seperti cabang pohon anggur tak mampu menghasilkan buah jika terlepas dari batangnya, begitu pula dengan kalian; tanpa menetap di dalam Ku, kalian tidak bisa menghasilkan buah.” (Yoh.15:3-4) [hening sejenak]

P: Tuhan Yesus, Sayapercaya bahwa Engkau benar-benar hadir di dalam Sakramentum Suci tersebut. Saya mencintai-Mu melebihi apapun lainnya dan saya sangat menantikan kedatanganMu dalam keseluruhan jiwa saya. Sebab saat ini saya tidak bisa menyambut-Mu melalui Sakramen Ekaristi, setidaknya datangkanilailah dengan cara spiritual ke dalam hati saya walaupun Engkau sudah sering kali mendekati saya. Saya menerima-Mu serta bersatu penuh dengannya, jangan sampai menjauhkan saya darinya. Amin. [sedikit hening]

P: Di dalam kediaman, mari kita setiap orang bergabung dengan Tuhan yang ada saat ini di tengah kita. Berbincanglah dengannya secara langsung dari hati ke hati dengan berkata:

P: Yesus, datangkan dirimu dan tempatkanlah di dalam jiwa saya. Jadikan jiwaku senada dengan jiwamu.

U : Yesus, silakan datang dan tempatkan diriMu di dalam hatiku. Biarkan hatiku menjadi serupa dengan hatimu yang mulia.

▪ Pesan tersebut dikulangkan oleh Ketua dan disusul oleh para peserta dengan dikerjakannya sebanyak tiga kali.

▪ Kemudian diadakan waktu sunyi yang sesuai.

▪ Setelah Komuni Batin, bisa dilantunkan sebuah lagu Paskah, atau lagu berjudul AKU RINDU.

Saya Merindukan Madah Bakti nomor 289

1. Kedatangan-Mu membuat kangen hati ini, meski tidak layak, tetap menyambut Tubuh dan Darah-Mu. (Ulangan Refrain)

2. Saya yakin terhadap perkataan-Nya yang memberikan hidup. Cinta saya kuberikan kepada Tuhan, Penyelamat saya. (Refrein.)

3. Tuhanku, ampunilah aku karena Engkau telah mencurahkan rahmatMu padaku. Sekarang aku ingin membalas karunia itu dengan mengikutimu selalu. (Ulangi)

4. Saya merindukanMu, wahai Tuhan, saya sangat menginginkan kehadiran-Mu, ya Tuhanku. (Ulang)


25. MENDAYAKANKAN SEBUAH lagu kebangsaan


26. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudaraku yang dikasihi, momen Paskah telah tiba.

Mengungkap sebuah dunia benar-benar baru untuk kami semua. Yesus dikhidupkan kembali oleh Allah dengan kuatnya Roh Suci. Perayaan Paskah-Nya berubah menjadi perayaan Paskah kami. Para pengikut Kristus tak lagi terbebani oleh dosa karena Kristus adalah pemenang melawan kematiannya.

Maka kita semua sebagai anak-anak Paskah seharusnya bergembira di hadirat Tuhan serta dengan semangat percaya yang tinggi, melangkah maju menuju masa depan.


27. DOA PENUTUP

P: Mari kita berdoa, ya Allah, Bapa yang abadi dan maha perkasa, kami mengucapkan syukur

pada malam ini, sebab Engkau sudah menerangi kami dengan Cahaya-Mu, yakni Yesus Kristus, Anak Tersayang-Mu. Kita berterima kasih kepada-Mu atas hal tersebut.

Harapan tentang kehidupan, yang telah Engkau timbulkan dalam diri kami. Kepada-Mu kami ucapkan syukur, sebab Engkau mengizinkan kami menyimak perkataan-Mu dan memujinya berkat kesetiaanMu. Mudah-mudahan kami terus merasakan gembira atas karuniamu memberikan kehidupan ini pada kami; mudah-mudahan kami selalu menjadi umat-Nya.

Dan Engkau adalah Allah kami. Dengan Yesus sebagai tuhan dan perantara kita.

U : Amin


28. MOHON BERKAT TUHAN

P: Sebelum kita menyudahi acara hari ini, mari kita membungkuk dan mendoakan agar diberi berkah oleh Tuhan. [sebentar hening]

P : Mudah-mudahan Allah mencurahkan berkat-Nya kepada kita, menjaga kita dari segala kesalahan dan membimbing kita menuju kehidupan abadi.

[sambil menandai Salib di atas tubuhnya]


DENGAN NAMA BAPA, DAN ANAK, DAN ROH SUCI.

U : Amin.

P: Penyelenggaraan perayaan kebangkitan Tuhan kita yang disebut Sabda telah berakhir.

U : Bersyukurlah kepada Allah.


29. PENGUTUSAN

P: Ayo mari berangkat, kami dikirimkan Allah sebagai saksi tentang Injil keberhasilan-Nya.

U  : Amin.


30. LAGU PENUTUP (kgg).


Berita berita kacanginkaLainya di
Google News