berita kacanginka
– Nathalie Holscher diminta mengajukan permohonan maaf kepada Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap) di Sulawesi Selatan, Syaharuddin Alrif lantaran perbuatannya dinilai bertentangan dengan norma-norma serta adat istiadat yang berlaku di wilayah Sidrap.
Akan tetapi, permohonan maaf tersebut dengan tegas ditolak oleh Nathalie Holscher. Dia menyatakan bahwa dia tidak mengetahui bagian mana dari kesalahannya, jadi ia enggan memenuhi harapan bupati yang ingin dia minta maaf.
Nathalie Holscher mengatakan hal tersebut melalui postingannya di Instagram. Ia merasa bingung mengapa upeti yang diterimanya dari pekerjaannya sebagai DJ menjadi terlalu diperbesar hingga dinilai tak sesuai dengan norma dan tatakrama.
“Assalamualaikum Bapak Bupati @syaharuddin_alrif_1, pada kesempatan ini saya hanya diundang untuk tampil di sebuah klub dan diberi saweran oleh para hadirin (saya sangat bersyukur atas hal tersebut),” demikian tertulis dalam cuitan Nathalie Holscher.
Nathalie Holscher menyatakan bahwa dia mengambil tugas menjadi seorang DJ dengan serius sebagai kewajiban untuk pekerjaannya. Sesudah selesai memainkan musik, ia langsung pulang tanpa melakukany hal buruk di Sidrap.
Cerita tentang Nathalie Holscher, setelah berada di Jakarta, anggota DPR RI Rusdi Masse Mappasessu pernah mengharapkannya agar meminta maaf kepada penduduk Sidrap ketika ia sedang siaran langsung melalui media sosial. Nathalie Holscher merasa bingung karena tidak tahu alasan apa yang membuatnya harus memohon maaf sebagaimana yang diminta oleh Bupati Sidrap.
“Saya diminta kembali ke Sidrap guna meminta maaf dari warga Sidrap. (Apa kesalahan saya? ) Setelah itu kami mengobrol via WhatsApp dengan Pak Rusdi dan saya merespons ‘saya enggan minta maaf,'” ungkap Nathalie Holscher secara jelas.
Nathalie berpendapat bahwa daripada merengek meminta maaf, sebaiknya Bupati Sidrap mengambil tindakan dengan menutup lokasi hiburan malam di daerahnya apabila hal tersebut dinilai bertentangan dengan norma dan kesopanan warga lokal.
“Bila tidak ingin adanya klub di Sidrap, lebih baik tutup saja klub tersebut. Mengapa namaku selalu digunakan sebagai alasan? Sejak sebelum aku datang ke klub Sidrap, sudah banyak DJ lain yang juga mendapat tawaran di sana. Namun mengapa hanya diriku yang menjadi sorotan?” ungkapnya.
Nathalie Holscher merasa terganggu karena selalu dihubung-hubungkan dengan Sidrap dan dipaksa untuk meminta maaf. Sebenarnya, mantan istrinya Sule tersebut yakin bahwa dirinya tidak bersalah atas tuduhan yang diterimanya.
“Perlahan-lahan saya merasa tidak nyaman dan gangguan ini mempengaruhi pekerjaan saya,” jelasnya.
Pertanyaan ini dimulai ketika Nathalie Holscher diterima bekerja menjadi seorang DJ di sebuah klub malam yang ada di Sidrap. Ia lantas melaksanakan tanggung jawabnya untuk memukau para tamu yang datang dengan musik yang ia mainkan.
Pengunjung di lokasi hiburan malam mengekspresikan pujian mereka terhadap Nathalie Holscher dengan menyumbangkan uang saweran. Jumlah sumbangan yang diterima oleh Nathalie ternyata sangat signifikan, yaitu sebesar Rp 150 juta.
Jumlah besar uang saweran yang diterima Nathalie Holscher menjadi perbincangan umum sesaat setelah video-nya menyebar luas di platform media sosial. Kejadian ini pun memicu beragam pendapat dari para pengguna internet serta warga di wilayah Sidrap, dengan ada pihak yang mendukung maupun menyuarakan kritik terhadap hal tersebut.