Rayakan Jumat Agung di Manokwari: PKJ Ingatkan Kematian Kristus Melalui Prosesi Ibadah


berita kacanginka, MANOKWARI –

Persekutuan Katolik Jayawijaya (PKJ) yang berada di Manokwari menyelenggarakan peringatan pawai penyaliban Tuhan Yesus Kristus selama masa Perjamuan Agung Jumat Agung.

Acara itu dilangsungkan di Kantor PKJ, Ampana, Kabupaten Manokwari, Papua Barat pada hari Jumat, 19 April 2025.

Pawai lampu ini dimaksudkan untuk mengingati, merenungkan, serta memberi makna pada penderitaan dan pengorbanan Yesus Kristus yang meninggal di kayu salib guna menyelesaikan dosa-dosa manusia.

Ritual ini dimulai dengan membacakan sebuah naskhah yang ditulis mengikuti cerita tentang penderitaan serta derita Tuhan Yesus sampai Ia meninggal tergantung di kayu salib.

Prosesi arak-arakan ini dijadikan kesempatan oleh para anggota PKJ untuk memikirkan kembali arti pengorbanan Kristus dalam hidup mereka.

Albert Hilapok, ketua PKJ Manokwari, menjelaskan bahwa acara tersebut adalah komponen dari agenda pimpinan guna memperingati kembali perjalanan Yesus saat menghadapi penderitaannya sampai akhirnya tergantung di kayu salib.

“Dengan perayaan Jumat Agung kali ini, semoga kita semua yang berkumpul dalam komunitas ini bisa merenungi dan mencermati hidup kita lewat penderitaan dan kesusahan Tuhan Yesus Kristus sampai Dia meninggal di kayu salib,” katanya.

Yulianus Surabut, wakil dari Dewan Perwakilan Organisasi (DPO) PKJ, mengatakan bahwa perayaan pawai yang digelar oleh para pengurus memiliki arti penting bagi semua anggota PKJ guna melakukan refleksi dalam hati mereka.

“Hari ini adalah waktu yang pas bagi kita untuk memperingati lagi perjuangan Tuhan Yesus Kristus yang penuh kesakitan, pengorbanan, serta kematiannya di atas kayu salib,” ujarnya.

Dia berharap upacara arak-arakan ini bukan hanya menjadi ritual belaka tapi bisa dipahami maknanya dengan tepat.