berita kacanginka
Apakah Anda masih mengingat tentang kedai eskrim alkohol yang ada di area pusat belanja di wilayah Surabaya Barat dan sempat menjadi sorotan beberapa waktu lalu sebelum akhirnya ditutup oleh Satpol PP?
Saat ini, laporan lab yang dikeluarkan oleh BPOM telah keluar. Ternyata benar, es krim itu memang mengandung alkohol. Informasi ini diumumkan oleh Kasatpol PP Kota Surabaya, M. Fikser.
“Sudah diterima hasil pengujian dan ternyata benar mengandung alkohol sebanyak 3,35 persen. Hal ini sungguh berbahaya bila diminum oleh anak-anak yang gemar menikmati es krim,” jelas Kasatpol PP Surabaya, M. Fikser, pada hari Jumat (18/4).
Sesudah mendapatkan hasil laboratorium, Fikser dan timnya akan mengambil langkah-langkah selanjutnya bersama dengan instansi-instansi yang relevan. Khususnya berkaitan dengan berkas-berkas izin yang dipegang oleh pemilik warung es krim beralkohol tersebut.
Pihak Satpol PP Kota Surabaya sebelumnya menutup sebuah kedai es krim yang mengandung alkohol di area pusat belanja wilayah Surabaya Barat pada hari Sabtu malam (5/4). Selama operasi ini, mereka menyita dua kotak serta enam tong es krim.
Pada hari Selasa tanggal 8 April, contoh es krim tersebut dikirimkan kepada BPOM di Kota Surabaya. Menurut Plt Kepala BPOM Surabaya, Budi Sulistyowati, yang juga menyatakan hal ini pada Selasa (8/4), proses pemeriksaan es krim kemungkinan akan menghabiskan waktu sekitar 14 hari kerja.
Tahap-tahap itu adalah langkah respons Pemerintah Kota Surabaya terhadap penyebaran klip video dari seorang pengaruh di media sosial. Dia mengunjungi outlet dan bertanya tentang es krim dengan variasi rasa Jack Daniel’s yang memiliki tingkat alkohol hingga 40%.
Bukan cuma varian dari Jack Daniel’s yang ditampilkan, dalam videonya itu, toko ice cream tersebut juga menghadirkan jenis rasa lain berbasis alkohol, contohnya vodka, wine, dan rum. Videonya kemudian menjadi fenomenal serta menimbulkan diskusi panas di platform-media online.
“Kemarin, tim kami mendapat sampel dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya guna melakukan analisis terhadap kadar etanol pada es krim yang dicurigai mengandung minuman beralkohol,” kata Plt Kepala BPOM Surabaya, Budi Sulistyewati, Senin (7/4).