Keluarga Digetok dengan Harga Rp600 Ribu, Delman di Bandung Segera Dibereskan


berita kacanginka

Beberapa pelancong mengemukakan ketidakpuasan karena mereka mengeksperienkan momen yang kurang menyenangkan waktu menggunakan delman di Bandung kota.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengambil respons yang serius terhadap hal tersebut.

Muhammad Farhan mengonfirmasikan bahwa Pemkot Bandung akan segera melakukan penertiban dan razia terhadap delman-delman yang beroperasi di area Kota Bandung.

“Inilah konsekuensinya karena delman tidak diperiksa,” kata Farhan di Pendopo, Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kamis (17/4/2025).

Farhan menyebutkan bahwa salah satu alasannya untuk pemberesan adalah delman dianggap merusak keindahan sebab sering buang kotoran secara asal-asalan.

“Pertanyaannya adalah apakah kuda ini bisa kencing atau tidak? Apakah ia juga dapat membuang kotoran? Karena hal tersebut tentunya perlu untuk dibersihkan. Selain itu, harganya pun sudah ditentukan. Oleh karena itu, kami pasti akan mengatur hal ini,” jelas Farhan.

Oleh karena itu, Farhan mengajukan permohonan maaf ke publik bila tindakan pendisiplinan yang dijalankan tampak cukup ketat.

“Bukan berarti tidak diperbolehkan, tetapi nantinya akan kita atur. Mohon maaf jika tindakan pemberesan ini tampak keras. Namun pada akhirnya, tujuannya adalah untuk menghindari lonjakan harga yang disebarluaskan oleh publik,” katanya.


Viralkan Menaiki Delman Dengan Menaikan Tarifnya

Sekarang ini, insiden tersebut menyebar luas di media sosial setelah Kumalasari (34), yang berasal dari Tangerang dan sedang liburan di kota Bandung, mengungkapkan ceritanya melalui postingan online-nya.

Kumalasari menerima tawaran untuk naik delman dari sejumlah sopir ketika ia liburan bersama sang suami dan tiga buah hatinya di Bulan Juli tahun 2024.

“Niatnya pergi ingin mencari oleh-oleh, lalu ada lima orang pengendara delman, salah satu dari mereka menawarkan untuk naik delman saja,” jelas Kumalasari.

Setelah bertanya tentang tarifnya, dia diberitahu bahwa biayanya untuk sebuah keluarga mencapaiRp 150.000. Akan tetapi, setelah berkeliling, Kumalasari sangat terkejut saat sang pengendara delman mengenakan biaya total sebesar Rp 600.000 dengan alasan bahwa harga yang tadinya diinformasikan itu merujuk pada tiap individu bukannya untuk keseluruhan keluarga.

“Saya bahkan telah menawarkan untuk membayarnya sebesar Rp200.000 lebih, tetapi ternyata mereka mengatakan bahwa jumlah tersebut masih kurang Rp400.000, dikarenakan biaya per orang adalahRp150.000. Jika demikian, ini bisa disebut penipuan,” keluhnya.

Setelah melakukan pembicaraan, Kumalasari pada akhirnya menambahkan sejumlah uang sehingga mencapai total Rp 500.000.

“Saya merasa seperti terperangkap. Namun, pada akhirnya kami sepakat dengan harga menjadi Rp500.000, tetap saja mereka meminta tambahan sebesar Rp100.000. Kami berdua, saya dan suami, sangat kecewa karena meninggalkan kami sendirian,” ungkapnya.

Walaupun telah mengalami insiden itu, Kumalasari menegaskan bahwa dia masih ingin mengunjungi kota Bandung suatu hari nanti, tetapi dengan tegas dia memutuskan untuk tidak naik delman lagi.

Dia pun menginginkan supaya para pelancong yang lain dapat lebih waspada sehingga peristiwa semacam itu tak berulang kembali.

“Bila ingin menaiki delman, lebih baik membayar di awal saja, jangan sampai tertipu. Saya pun menginginkan agar delman seperti itu dapat dibereskan kembali,” katanya.

(*)

Artikel ini sudah dipublikasi di Kompas.com dengan berjudul

Akan Mengatur Delman di Kota Bandung, Farhan: Mohon Maaf Jika Kelihatannya Keras Hati