ISI SURAT Ungkap Penderitaan Sang Gadis di Cirebon: Usaha Bunuh Diri yang Kini Membuatnya Kritis

Laporan oleh Jurnalis Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


berita kacanginka, CIREBON-

Seorang pemuda bernama APD (19), yang berasal dari Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, dicurigai telah berusaha untuk mengakhiri hidupnya dengan minum cairan pembersih lantai di kamarnya di Jl. Arya Kemuning, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi pada hari Jumat tanggal 18 April 2025 petang waktu setempat.

Iptu Suganda dari Kopolsek Kesambi Polres Cirebon Kota mengkonfirmasi kejadian itu.

Suganda mengatakan bahwa petugas gabungan dari Polsek Kesambi dan Polres Cirebon Kota dengan cepat menuju tempat kejadian sesaat setelah menerima informasi dari penduduk lokal.

Perlengkapan APD ditemukan dengan keadaan lesu, wajah tampak pucat, serta ada luka pada pergelangan tangannya yang kiri.

“Suganda mengatakan kepada kami bahwa mereka bersama dengan tim InaFIS dan PSC 119 segera melakukan evakuasi korban menuju Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati guna mendapatkan perawatan medis,” tuturnya ketika dihubungi pada hari Jumat (18/4/2025) malam.

Upaya bunuh diri tersebut pertamakali ditemukan oleh rekan kerja dari APD.

Temannya menerima pesan dari korban pada waktu sekitar pukul 13:34 yang menyatakan bahwa dia sudah meminum cairan pembersih lantai.

Sahabatnya langsung khawatir dan meminta pertolongan kepada kawan lainnya, yang selanjutnya menghubungi nomor PSC 119.

“Kemudian dia segera menuju asrama mahasiswa dan melihat APD yang telah jatuh, masih sadar namun loyo dengan tangan yang berdarah,” kata Kapolsek seperti diketahui oleh sahabat APD tersebut.

Personil pun mengamankan beberapa item sebagai barang bukti di tempat kejadian, termasuk gelas terisi setengah dengan cairan pembersir, botol penggosok lantai, gunting plastik berwarna merah muda, tissu bernoda darah, dan surat yang dipajang pada tembok bilik kontrakannya APD.

Kecurigaannya kuat bahwa APD sedang merasakan tekanan emosional karena masalah pribadinya.

Itu semakin terkonfirmasi melalui tulisan tangan yang ditemukan di tembok kamarnya.

Bagaimana jika sebenarnya saya menyerah? Bagaimana jika ini kali terakhir orang melihat saya, bagaimana? Apakah Anda akan menyesali saat saya meminta bantuan untuk tidak pergi? Begitulah beberapa kata yang tertulis pada sebuah kertas.

Suganda menyebutkan bahwa korban telah melancarkan perilaku serupa sebelumnya pada tanggal 11 April 2025.

“APD pernah menginformasikan kepada soraya lewat telpon bahwanya ia menusuk pergelangan tangannya dengan gunting berwarna merah muda,” terangnya.

Sampai berita ini disusun, APD terus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati dikarenakan keadaannya yang sangat memprihatinkan.

Penanganan kasus ini dilanjutkan oleh aparat kepolisian.

(*)