berita kacanginka
– Hasil pertarungan tinju terkini menunjukkan bahwa Sergey Kovalev meraih kemenanganKO di ronde ketujuh melawan Artur Mann dari Jerman pada hari Jumat, 18 April 2025. Kemenangan ini menjadi penutup karier gemilangnya dalam dunia tinju profesional.
Petarung mantan pemenang gelaran kelas berat ringan sebanyak tiga kali tersebut memutuskan pensiun setelah aktif selama enam belas tahun pada sebuah pertandingan tinju bergengsi di arena Yunost yang terletak di Kota Asal Sergey Kovalev yaitu Chelyabinsk, Rusia.
Sergey Kovalev menghasilkan dua knockdown di malam tersebut.
Pukulan knockdown itu mengakibatkan henti selama 49 detik saat babak ketujuh dari perkelahannya yang berstatus juara dunia kelas cruiser miliknya pada hari Jumat di arena Olumpic Yunost yang terletak di kotanya sendiri, Chelyabinsk, Rusia, yakni tempat asal Kovalev.
Pertunjukan tersebut dikenal dengan nama “The Last Dance,” yang memberikan jaminan bahwa Sergey Kovalev, berusia 36 tahun dengan rekam jejak 36-5-1 (30KO), akan menginjakkan kaki ke dalam ring untuk kali terakhirnya.
Ini merupakan sebuah keputusan yang sengaja namun kokoh untuk mengakhiri karir si petinju berumur 42 tahun tersebut, sebab Artur Mann, 34 tahun, tampil dengan pertahanan kuat guna mencegah dirinya kalah knock out di putaran awal.
Tamu mantan petinju kelas berat tersebut tak melakukan serangan yang signifikan, memberikan kesempatan pada Sergey Kovalev untuk bertanding dengan pengeluaran tenaga minimal.
Sergey Kovalev memulai serangan hebatnya pada rondenya ke dua, namun Artur Mann tak memberikan respons.
Satu pukulan telapak tangan kanan disusul oleh sebuah uppercut kiri menurunkan Artue Mann ke pentas dengan sisa waktu 30 detik dalam rondenya.
Dia menang melawan perhitungan musuh tapi menggunakan separuh putaran tersisa untuk bertahan dan dikit demi sedikit dikepung.
Tusukan kedua ke kanvas dianggap sebagai dorong, yang membantu Artur Mann menyentuh bel.
Perubahan kecepatan sebentar menyebabkan Artur Mann menyerang dengan pukulan telapak tangan kanannya dan cogan kiri yang jelas setelah dia mendapat beberapa tendangan dari Kovalev di rahangnya pada awal babak ketiga.
Walaupun sukses cukup baik, Artur Mann tetap harus bertarung melawan lukanya yang ada di sekitar area mata kanan atas akibat dari dua serangan jabs Sergey Kovalev.
Seri pukulan kiri yang diberikan oleh Artur Mann menumbangkan Sergey Kovalev, namun ketiadaan respons cepat membiarkan Sergey Kovalev terlepas dari serangan tersebut.
Dia berdiri dengan tendangan kiri ke tubuh dan pukulankan tinju kanannya yang tegak untuk mengakhiri babak terbaiknya sampai detik ini.
Tindakan menjadi lambat di ronden tengah, karena Sergey Kovalev berupaya keras agar tidak menyakiti dirinya sendiri terlalu cepat.
Artur Mann gagal mengambil kesempatan tersebut dan pada akhirnya terpaksa menanggung konsekuensinya.
Sergey Kovalev mengangkat tanganannya pada babak keenam, siap untuk melakukan finishing blow yang luar biasa tak lama setelahnya.
Pertahanan bocornya Artur Mann tak mampu memblokir tendangan keras Sergey Kovalev, juga gagal melawan pukulan siku yang menjungkal perkelahannya dalam duel tinju dunia dan menyebabkan dia terjatuh di atas tikar.
Walaupun sudah mencoba dengan sekuat tenaga untuk bangkit, Artur Mann gagal membujuk sang wasit maupun regunya bahwa dirinya masih mampu melanjutkan pertandingan.
Salah satu pengawal Artur Mann menaikkan tangannya dan meminta wasit untuk mengakhiri lomba tersebut.
Walaupun malam tersebut tanpa ragu menjadi titik akhir bagi Sergey Kovalev, Artur Mann perlu mengambil waktu untuk mengevaluasi tujuan selanjutnya dalam dunia tinju ini.
Sejak kalah melawan Kevin Lerena dengan teknik knock out pada Maret 2019, sang petinju asal Kazakhstan yang berdomisili di Jerman belum berhasil menumbangkan siapun di tingkat profesional.
Usahaannya untuk mendapatkan gelar juara tunggal berujung pada kekalaham yang telak di babak ketiga melawan sang juara dunia IBF dan pemegang gelar linear Mairis Briedis.
Artur Mann setelah itu diungguli oleh Evgeny Tishchenko dan Muslim GadzhiMagomedov.
Di sisi lain, tindakan berikutnya yang jelas untuk Sergey Kovalev adalah pensiun.
Pada puncak karirnya, Sergey Kovalev merupakan salah satu dari petinju pound-for-pound terbaik di planet ini.
Pada bulan Agustus 2013 di rondenya yang ke empat melawan Nathan Cleverly, petinju tangan kuat asal Rusia tersebut berhasil memperebutkan gelar juara dunia kelas cahaya WBO versi organisasi tinju World Boxing Organization (WBO). Dengan hasil ini, ia pun segera menanjak menuju posisi teratas dalam kategori berat cahaya.
Ketika dia meraih hampir seluruh gelar, delapan kali bertahan sebagai juara dunia hanya satu gelar saja yang luput yaitu gelar WBC. Gelar tersebut dimiliki oleh Adonis Stevenson yang enggan berlaga demi menyempurnakan sabuk juara tanpa cela ini.
Sergey Kovalev mengalami kekalahan melalui angka dalam pertandingan yang kontroversial dari Andre Ward di arena tinju pound-for-pound pada bulan November tahun 2016 di T-Mobile Arena, Las Vegas. Kemenangan ini menandai akhir gelarnya.
Lokasi yang sama kembali digunakan untuk pertarungan ulangan mereka di bulan Juni 2017, hasilnya adalah kekalahan pertama Sergey Kovalev melalui stoppage.
Ward mendapatkan kemenangan knockout di ronde kedelapan melalui pukulan ke arah tubuh pada laga yang menjadi penutup karir tersohornya sebagai petinju.
Setelah itu, Sergey Kovalev menggenggam dua juara dunia lainnya dari WBO. Kedua turunannya berakhir dengan kekalahan knockout yang tak terduga dari Eleider Alvarez pada Agustus 2018. Penurunan tersebut dibalas setelah enam bulan melalui kemenangan putaran pada Februari 2019, disusul dengan kemenangan knock out atas Anthony Yarde yang menjadi pertandingan pembelaan sabuk terakhirnya.
Dua kali kemenangan tersebut memuluskan jalannya untuk menghadapi lawan dengan tingkat kesulitan tertinggi serta imbalan finansial terbesar dalam perjalanan karir Sergey Kovalev.
Saul ‘Canelo’ Alvarez pindah dua tingkat ke atas dari kelas menengah dan berhasil mengambil gelar juara kelas cahaya ringan WBO dari Kovalev denganKO di ronde ketujuh belas yang memukau.
(Note: There seems to be an error in your original sentence as the fight where Canelo fought for light heavyweight title ended in 11th round not 7th according to my knowledge.)
Cuma ada dua pertandingan tinju dunia dalam rentang waktu lima tahun menjelang lagu pengantar perpisahan hari Jumat tersebut. (*)
Sumber:
boxingscene.com
Ikuti berita berita kacanginkadi
GOOGLE NEWS