Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, menyebut tak akan ada lagi penambahan pemain naturalisasi sebelum Timnas Indonesia berlaga dalam dua pertandingan tersisa di Ronde 3 melawan China dan Jepang. Patrick Kluivert dimintai untuk menggunakan skuad yang telah ada saat ini.
“Belum. Belum ada rencana [tambah pemain naturalisasi]. Kita fokus pemain naturalisasi yang sudah ada saat ini, kita fokus ke bulan Juni [melawan Jepang dan China] dengan pemain yang sudah ada,” tegas Erick di Bali, Jumat (18/4).
Tim nasional Indonesia bakal menjalani dua pertandingan terakhir Grup 3. Pada tanggal 5 Juni mereka akan bermain melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, dan kemudian tim ini akan pindah ke Suita Football Stadium untuk menghadapi Jepang pada 10 Juni.
Sebelumnya, PSSI kerap menambah pemain naturalisasi di setiap fase
matchday
Babak ketiga. Pada akhirnya, empat pemain naturalisasi terbaru menyatu dengan tim di bulan Maret yaitu Emil Audero, Joey Pelupessy, Ole Romeny, serta Dean James guna mempersiapkan diri menghadapi pertandingan kontra Australia dan Bahrain yang berlangsung pada Maret kemarin.
Pada pertandingan menghadapi Australia di Sydney, tim nasional Indonesia kalah dengan skor 1-5, pada kesempatan itu Romeny dan James membuat penampilan perdananya. Di sisi lain, Pelupessy hanya melakukan debutnya sewaktu memenangkan laga kontra Bahrain di GBK. Hingga sekarang, Audero adalah satu-satunya pemain yang belum tampil dan memiliki peluang untuk bermain melawan China jika Maarten Paes terkena hukuman akumulasi kartu kuning.
Sebaliknya, nama Miliano Jonathans saat ini santer dituding akan segera menyatu dengan tim ‘Garuda’. Ayah si penyerang FC Utrecht baru-baru ini melakukan perjalanan ke Indonesia dan diyakini sedang memproses dokumen untuk menjadi warga negara Indonesia.
PSSI juga telah meluruskan kabar terkait naturalisasi Miliano Jonathans. Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, mengatakan bahwa SSI belum memprosesnya.
“Hingga saat ini kita belum menerapkan proses naturalisasi bagi para pemain berketurunan, Miliano Jonathans,” ungkap Arya Sinulingga terhadap media tersebut.
berita kacanginka
pada 28 Maret lalu.
“Belum ada komunikasi langsung pula dari kami kepadanya sebagai peserta. Ini dilakukan guna membenarkan informasi yang sedang ramai dibicarakan di masyarakat,” tambahnya.