Alejandro Garnacho Jadi Incaran Bayer Leverkusen, Manchester United Naikkan Harga Tinggi untuk Atasi Kekuatan Keuangan


berita kacanginka

Manchester United saat ini sedang menikmati ketinggian usai meraih kemenangan spektakuler 5-4 melawan Lyon pada pertandingan babak delapan besar Liga Europa putaran kedua. Akan tetapi, dibalik suasana gembira tersebut, terdapat masalah signifikan yang dapat mengubah jalannya klub: kemungkinan kepergian Alejandro Garnacho. Pemain asal Argentina ini disebut-sebut sebagai target utama Bayer Leverkusen dan beberapa tim papan atas Eropa lainnya ingin merekrutnya.

Informasi ini muncul sementara Manchester United sedang berusaha mengatasi kesulitan keuangan mereka yang kompleks. Menghadapi persyaratan peraturan keuangan UEFA dan hasil pertandingan bervariasi sepanjang musim, para petinggi tim dilaporkan berniat menjual beberapa pemain demi menyamakan buku besar keuangan. Meskipun Garnacho telah memperlihatkan penampilan yang semakin cemerlang, namanya tetap disebut sebagai salah satu dari orang-orang yang dapat dilepaskan.

Menurut laporan dari TEAMtalk, Bayer Leverkusen, klub Bundesliga yang sedang berkembang pesat sejak ditanganinya oleh Xabi Alonso, sudah memulai kontak dengan agennya Garnacho. Mereka berencana untuk mendiskusikan kemungkinan pindahnya pemain tersebut pada periode transaksi musim panas ini.

Minat untuk pemain tersebut tidak hanya muncul dari Jerman. Napoli, klub yang pada bulan Januari lalu mempertimbangkan kemungkinan mendapatkan Garnacho, disebut akan bersedia kembali berpartisipasi apabila sukses lolos ke Liga Champions musim depan. Selain itu, Atletico Madrid—tim asal negeri itu dimana Garnacho memulai jalannya sebagai junior sebelum hijrah ke Manchester—juga berniat membawa dia kembali ke Spanyol.

Manchester United diketahui telah menentukan harga kisaran £70 juta, setara dengan Rp1,4 triliun (menggunakan nilai tukar 1 GBP = Rp20.000). Banyak orang berpendapat bahwa angka itu cukup tinggi, apalagi melihat penampilan Garnacho yang sempat merosot pada awal tahun ini.

Namun baru-baru ini, sang pemain berusia 20 tahun tersebut mulai bangkit. Di keenam pertandingan terakhirnya di segala kompetisi, dia berhasil mengemas dua gol serta tiga assists—catatan impresif ini mendorong pelatih Ruben Amorim untuk memberinya kesempatan menjadi starting line-up lagi, seperti halnya ketika dia bertahan di lapangan selama 100 menit pada permainan dramatis kontra Lyon.


Analis Taktik & Statistik

Secara strategis, Garnacho merupakan aset vital dalam formasi 4-3-3 yang diterapkan oleh Amorim. Keahliannya untuk menjelajahi sisi kiri lapangan, membawa bola dengan kecepatan tinggi, serta melewati barisan bertahan tim lawan melalui gerakan cut inside, memberikan sentuhan unik jika dibandingkan dengan para sayap lainnya di skuad United. Pada pertandingan melawan Lyon, dia berhasil membuat dua kesempatan emas dan meraih ketepatan umpan hingga 84 persen.

Meskipun demikian, ketidakkonsistenan tetap menjadi tantangan. Berdasarkan data dari WhoScored, nilai rata-rata Garnacho sepanjang musim ini adalah 6,72 — cukup normal untuk tingkat permainannya di Manchester United. Dia juga sering kali mengalami hilangnya bola ketika mendapat tekanan dari tim lawan, serta presentase kemenangan dalam pertarungan duellnya masih belum mencapai 50%.

Untuk Bayer Leverkusen, kehadiran Garnacho mungkin membuka prospek jangka panjang yang menggembirakan. Akan tetapi, biaya transfer yang tinggi menjadikannya sebuah opsi yang sangat bergantung pada kondisi dalam klub, terutama berkaitan dengan masa depan Florian Wirtz. Bila Wirtz akhirnya dilepas dengan nilai besar, uang tersebutlah yang berpotensi digunakan untuk mempertimbangkan tawaran kepada Garnacho.

Di samping itu, masa depan pelatih Xabi Alonso juga menjadi faktor yang dipertimbangkan. Dia sering disebut-sebut akan bergabung dengan Real Madrid pada musim mendatang. Apabila ia pergi, kemungkinan mengejar visi proyek jangka panjang seperti Garnacho mungkin mengalami penundaan.

Bagi Manchester United, pengambilan keputusan terkait dengan penjualan Garnacho mencerminkan konflik internal tradisional antara menjual pemain muda berbakat untuk mengatur arus kas atau menyimpannya sebagai prospek masa depan. Seiring permainannya semakin meningkat, para pendukung Old Trafford pastinya ingin melihat Garnacho tetap dalam tim lebih lama lagi. Akan tetapi, apabila ada tawaran tinggi yang masuk dan situasi finansial klub masih tertekan, maka mereka mungkin harus membuat pilihan sulit tersebut. Tanpa ragu, tahun 2025 nanti bakalan menjadi periode penting bagi Red Devils.