berita kacanginka
– Kejadian terpeliharaannya seorang murid MTs dari atraksi 360° Pendulum di Jatim Park 1, Kota Batu, tetap meninggalkan bekas luka dan rasa traumatik yang mendalam pada korban serta keluarganya. Remaja berumur 14 tahun itu menderita cedera parah dan saat ini sedang dalam pengobatan intensif, mencakup aspek fisik dan mental.
Menurut laporan Jawa Pos Radar Kediri, korban dilemparkan ke udara dengan ketinggian sekitar dua meter karena sabuk keselamatannya diprediksi lepas ketika alat permainan itu sedang berotasi. Peristiwa tersebut direkam dalam klip video informal yang menjadi viral di jejaring sosial dan telah dilihat oleh jutaan orang sampai saat ini.
Para korban mengalami fraktur pada tungkai kanannya dan jemari tangannya sebelah kanan, bersama dengan dampak psikologis parah sehingga menyebabkan dia ragu untuk merujuk lagi tentang insiden itu. Sementara itu, keluarganya berdoa agar manajemen Jatim Park dapat bertanggung jawab atas beban medis korban namun juga memperlihatkan empati moral dalam membantu proses penyembuhan putra mereka.
“Masalah ini tidak sekadar tentang uang. Apa yang kita inginkan adalah sebuah bentuk kewajiban etika. Putra kami cidera di wahana yang dikelola oleh mereka. Oleh karena itu, sangat pantas jika ada fokus total hingga sang korban sepenuhnya sembuh,” ungkap WS, bapa dari korban, pada hari Kamis (17/4).
WS juga menyampaikan bahwa keluarga berharap untuk mendapatkan bentuk pertanggungjawaban yang konkret, tidak cukup hanya dengan permohonan maaf ataupun janji kosong. “Kami inginkan agar insiden ini adalah kasus terakhir. Tidak boleh ada lagi korban baru. Hal ini perlu dievaluasi secara mendalam,” imbuhnya.
Grup Taman Jawa Timur, lewat Manajer Pemasaran dan Hubungan Publik, Titik S. Ariyanto, mengungkapkan penyesalan mereka terkait kejadian itu serta mengumumkan bahwa atraksi Pendulum 360 sudah ditunda operasinya mulai tanggal 9 April.
Mereka pun bertekad untuk memenuhi semua keperluan korban hingga mereka sepenuhnya sembuh. “Kita akan menyediakan segala hal yang dibutuhkan anak ini sampai proses pengobatannya selanjutnya, sebagaimana dijelaskan oleh tim medis atau rumah sakit,” ungkap Titik pada hari Jumat (18/4).
Sampai saat ini, penyelidikan teknis mengenai wahana tersebut masih berjalan. Manajemen telah menyampaikan bahwa peristiwa ini akan digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi secara komprehensif standar keselamatan semua wahana ekstrem di seluruh area Jatim Park.