Dituding Telat Bayar Gaji Eks Manchester United di Semen Padang, Andre Rosiade Buka Suara


berita kacanginka

– Politisi dari Partai Gerindra, Andre Rosiade, yang juga penasihat klub Semen Padang dan mertua pemain Tim Nasional Indonesia Pratama Arhan, menjadi pusat perhatian karena kritik keras setelah mengomentari wasit Liga 1 dengan nada pedas. Dia menyerukan kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, agar lebih ketat dalam mengawasi para pejabat pertandingan jelang berakhirnya musim BRI Liga 1 2024/2025.

Pernyataan itu keluar setelah Semen Padang mengalahkan PSIS Semarang dengan skor 3-1 di Stadion GOR Haji Agus Salim pada hari Kamis (17/4), saat laga lanjutan pekan ke-29. Walaupun demikian, Andre menyebut bahwa timnya merugi akibat adanya dua gol yang dibatalkan wasit Nendi Rohaendi.

Gol resmi untuk Semen Padang dicetak oleh Firman Juliansyah (66′), Muhammad Ridwan (71′) dan Tin Martic (90+8′). Akan tetapi, kedua gol lainnya yang dilakukan Bruno Gomes di pengujung paruh pertama serta Cornelius Stewart pada menit 78 dibatalkan berdasarkan putusan wasit offsides usai mendapat ulasan dari sistem Video Assistant Referee (VAR).

“Pak Erick Thohir harap pengawasan wasit Liga 1 diperhatikan menjelang akhir kompetisi,” tulis Andre melalui akun Instagram miliknya.

“Jangan sampai kita yang berasal dari Sumatera merasa dirugikan atau dikorban hanya karena dia menduga tim Jawa perlu diselamatkan,” tambahnya.

Akan tetapi, pernyataannya malah mengundang respon dari Charlie Scott, eks pemain Semen Padang yang sempat belajar di akademi Manchester United. Melalui kolom komentar, Scott mendesak pembayaran ganti rugi yang masih tertunda oleh tim tersebut.

Charlie Scott menulis bahwa ia menantikan pembayaran hutangnya dengan kesabaran.

“Celakanya, bagaimana seseorang dapat berbicara mengenai mafia ketika belum melunasi hutang gajinya kepada para pemain yang telah memperkuat timnya?” katanya menyertakan.

Charlie menegaskan bahwa Semen Padang sudah melampaui jadwal pembayaran ganti rugi yang harus terselesaikan sampai tanggal 31 Januari. Dia juga mengatakan telah memperpanjang masa tenggang hingga ke tanggal 2 Juni.

“Klub telah melampaui tenggat waktu untuk kesepakatan kompensasi sebelumnya yaitu tanggal 31 Januari, mohon jangan melewatkan batas waktu lainnya yang saya tetapkan pada 2 Juni,” tegas dia.


Jawaban Andre Rosiade

Andre Rosiade tidak tinggal diam dan mengeluarkan penjelasan tambahan dalam kolom komentar tersebut. Menurutnya, masalah yang dibahas berkaitan dengan kompensasi, bukan soal upah, serta hal ini memiliki skedul penggajian khusus bagi para penerima manfaatnya.

“Kompensasinya saja yang belum dibayarkan, dan sebenarnya ada jadwal untuk membayarkannya, mirip dengan cara mencicli kompensasi STY ketika dia diberhentikan,” ujar Andre, merujuk pada sistem pembayaran kompensasi Shin Tae-yong setelah mundur sebagai pelatih tim nasional sepak bola Indonesia.

Pada saat bersamaan, Semen Padang tetap terpaku di urutan ke-17 dalam tabel sementara dengan koleksi 25 angka setelah menjalani 29 pertandingan. Mereka mengumpulkan jumlah poin yang identik dengan PSIS Semarang yang menduduki tempat ke-16, serta cuma unggul satu skor dari Persis Solo yang ada di peringkat ke-15.


Bukan Kali Ini Saja Andre Mengkritik Erick Thohir

Orang tua dari Pratama Arhan tidak sekali ini saja menegur Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Sebelumnya, Andre sudah pernah dengan terbuka memberikan tanggapan atas kinerja tim nasional Indonesia yang dibimbing oleh pelatih baru yaitu Patrick Kluivert.

Di postingannya di Instagram, Andre mengkritik keputusan sang pelatih yang lebih memilih Mees Hilgers dibandingkan dengan Rizky Ridho. Menurut pandangan Andre, Bek dari Persija Jakarta tersebut bermain secara signifikan lebih stabil dan pantas menjadi pilihan nomor satu.

“Ridho jauh lebih unggul dibandingkan dengan Mees (Hilgers). Pendekatannya mirip seperti tim nasional Belanda, menguasai bola tetapi jarang menciptakan kesempatan,” kata Andre.

Dia juga mengomentari keputusan Kluivert yang tetap menggunakan para pemain cadangan seperti Nathan Tjoe A On untuk bermain pada pertandingan tersebut. Pemuda dengan julukan gelandang kurang mumpuni ini dipercaya menjadi salah satu faktor kenapa Australia berhasil mencetak dua gol dan meraih kemenangan atas timnas Indonesia.

“Camat baris tengah diberi tekanan berlebih untuk bermain sehingga gol pertama dan ketiga muncul,” kata Andre, mengkritik pemain tersebut yang cuma bertanding selama dua menit saat membela Swansea City sepanjang musim ini.