berita kacanginka
– Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade, yang juga dikenal sebagai mertua bek kiri Timnas Indonesia Pratama Arhan, melayangkan permintaan langsung kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Ia meminta agar perangkat pertandingan, khususnya wasit, mendapat pengawasan ketat menjelang akhir musim BRI Liga 1 2024/2025.
Andre yang saat ini menjabat sebagai penasihat tim Semen Padang, menyampaikan keresahannya usai timnya menang 3-1 atas PSIS Semarang dalam laga penuh tensi di Stadion GOR Haji Agus Salim, Kamis (17/4). Meski berhasil meraih tiga poin penting, Semen Padang merasa dirugikan oleh keputusan wasit yang menganulir dua gol mereka.
Tiga gol yang sah dicetak oleh Firman Juliansyah pada menit ke-66, Muhammad Ridwan pada menit ke-71, dan Tin Martic di menit ke-90+8. Namun sebelumnya, wasit Nendi Rohaendi menganulir gol Bruno Gomes usai pemeriksaan VAR yang menunjukkan posisi offside di akhir babak pertama.
Tidak berhenti di situ, pada babak kedua, Cornelius Stewart sempat merobek gawang PSIS, tetapi kembali dianulir oleh wasit. Keputusan-keputusan tersebut membuat Andre angkat suara dan melontarkan kritik tajam.
“Pak Erick Thohir diminta mengawasi wasit Liga 1 terutama di penghujung kompetisi,” demikian ungkap Andre melalui postingan di akun Instagram miliknya.
“Jangan sampai karena diduga ingin menyelamatkan tim dari Jawa, kami yang dari Sumatera dirugikan dan dikorbankan,” lanjutnya.
Diultimakan Oleh Mantan Pemain Manchester United
Sayangnya, pernyataan Andre malah memancing reaksi keras dari Charlie Scott, eks pemain Semen Padang yang sempat memperkuat akademi Manchester United. Melalui komentar di media sosial, Scott menuntut Andre menyelesaikan masalah kompensasi gaji yang belum dibayar oleh klub.
Charlie Scott menulis di bagian komentar bahwa ia akan menanti dengan kesabaran sambil meminta Anda untuk melunasi hutangnya.
“Mengapa orang tersebut dapat berkata-kata mengenai mafia saat masih memiliki hutang gaji terhadap mantan pemain dan yang sedang aktif?” katanya dengan ketus.
Pemain berusia 27 tahun tersebut mengatakan bahwa tim telah melampaui batas waktu kompensasi yang ditetapkan. Dia menjelaskan bahwa Semen Padang harusnya sudah melakukan pembayaran sebelum tanggal 31 Januari, namun dia memberikan tenggat terbaru sampai dengan 2 Juni.
“Klub telah melampaui tenggat waktu untuk kesepakatan kompensasi sebelumnya pada tanggal 31 Januari, mohon jangan melewatkan batas waktu lainnya yang telah saya sampaikan kepadamu yaitu hingga 2 Juni,” tegas Charlie.
Merespons komentar tersebut, Andre memberikan klarifikasi di kolom komentar unggahannya. Ia menyebut bahwa yang belum dibayar bukanlah gaji, melainkan kompensasi, dan menyamakan kondisi itu dengan situasi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang juga sempat menerima cicilan kompensasi usai pemecatan.
“Kompensasi yang belum dibayarkan memang memiliki jadwal khusus, mirip dengan cara mencicli kompensasi STY yang dipecat,” terangkan Andre.
Pada sementara ini, Semen Padang tetap berada di urutan ke-17 dalam tabel liga dengan total 25 poin setelah menjalani 29 pertandingan. Walaupun mereka memiliki jumlah poin yang serupa dengan PSIS Semarung di tempat ke-16, tim Kabau Sirah masih belum menyamai skor Persis Solo yang menduduki peringkat ke-15.