Laporan Jurnalis Berita Kacanginka, Eki Yulianto
berita kacanginka, CIREBON-
Banyak pemuda di Indonesia bermimpi untuk menjadi bagian dari TNI atau Polri.
Prosesi tersebut bukan saja memberikan prospek masa depan yang cemerlang, tetapi juga menghadirkan rasa prestise dan kehormatan khusus untuk keluarga.
Tetapi, agar dapat memakai seragam loreng atau coklat tersebut, mereka perlu menyelesaikan berbagai tahap penilaian yang rumit dan menyertakan banyak ujian.
Di belakang dedikasi dan usaha para peserta calon TNI/Polri terdapat cerita menginspirasi tentang seorang laki-laki dari Cirebon yang saat ini telah berperan sebagai elemen utama dalam keberhasilan mereka.
Dia adalah Ali Akbar Rafsanjani (31), pencipta platform calonperwira.com yang sudah menolong ribuan pemuda dalam lulusnya seleksi masuk TNI, Polri, serta institusi pemerintahan lainnya.
Ternyata, orang yang saat ini dikenal sebagai “penjaga kesuksesan” bagi ribuan calon prajurit pernah bekerja sebagai dosen bahasa Inggris di Semarang.
“Latar belakang saya sebetulnya dosen bahasa Inggris di Semarang, tapi karena waktu itu tahun 2021 istri hamil, saya memutuskan untuk resign,” ujar Ali saat berbincang dengan media di kediamannya, Perumahan Graha Kartika Bringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jumat (18/4/2025).
Akan tetapi, memutuskan untuk pulang kembali ke desa asalnya tak serta-merta menghasilkan keberuntungan.
Dia pernah pengangguran, menetap di rumah orang tuanya istri, serta harus berhemar dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, tepat di tengah pembatasan itu lah ide hebat lahir.
Saya melihat ada buku mengenai persiapan untuk gabung ke TNI/Polri di suatu toko buku, jadi saya membelinya, kemudian saya membacanya dan merework teks dari soal-soal yang terdapat didalamnya.
“Mulai dari sana, ia pun memulai les online melalui media sosial,” katanya.
Segera setelah memulai promosi via direct message (DM) di media sosial, 21 pelamar pertama terdaftar.
Mengagumkannya, dia memandu semua orang tanpa biaya apapun.
“Generasi awal tersebut berhasil mencapai 100 persen kelolosan dalam ujian Akpol. Melalui hal ini, saya menyadari adanya potensi signifikan yang dapat dipupuk,” ungkapnya dengan nada bangga.
Dari sininya, lembaga bimbingan belajar yang dia bangun tumbuh dengan cepat.
Dengan menggunakan platform calonperwira.com, dia sudah mendukung sekitar 3.000 pelajar untuk berhasil dalam ujian masuk, termasuk 1.500 yang diterima di Polri, 1.200 lulusan TNI, serta 500 orang lagi diserap oleh lembaga pemerintah.
Ali tidak hanya menargetkan calon anggota baru, tetapi juga menyediakan layanan bagi anggota aktif TNI dan Polri yang berminat dalam proses promosi pangkat atau ikut seleksi menjadi perwira.
Model pendidikan yang disajikan sangat lentur, menyesuaikan dengan keperluan serta kondisi ekonomi murid-muridnya.
Biaya masuk ke polisi dimulai dari Rp 250 ribu sampai dengan Rp 4 juta, sedangkan untuk tentara nasional Indonesia (TNI) berkisar antara Rp 250 ribu hingga Rp 5 juta.
“Setiap paket akan menerima fasilitas belajar. Perbedaannya terletak pada konten dan frekuensi bimbingan,” jelasnya.
Menurutnya, paket teratas dapat mencakup hingga 38 sesi pertemuan secara online melalui Zoom.
Dia juga menggandeng 28 pembimbing berasal dari beragam wilayah hingga mancanegara, dengan satu orang di antaranya bertempat di Swiss.
“Sebagai model pembelajaran secara daring, para mentornya tersebar di berbagai wilayah. Ada pula mentor kita yang berasal dari Switzerland,” katanya dengan senyum.
Bukan hanya itu saja, sekarang Ali pun sudah mempunyai enam karyawan yang turut mendukungnya dalam mengelola bimbingan belajar tersebut.
Dia bahkan menawarkan garansi dalam bentuk kesempatan belajar ulang secara gratis bagi siswa yang tidak lulus seleksi, terbatas hanya pada beberapa paket tertentu.
“Bila pada akhirnya tidak berhasil atau tidak lolos, kami memberikan kesempatan bagi calon anggota untuk mengikuti kursus gratis terkait paket-paket tertentu di tahun berikutnya,” jelas lelaki yang lahir pada tanggal 24 Juli 1994 tersebut.
Ali tidak membantah bahwa upayanya mendirikan bimbingan belajar ini cukup berat.
Mulai dari awal yang sederhana, bisnisnya sekarang telah tumbuh dan memberikan pengaruh signifikan, baik pada aspek sosial maupun ekonomi.
Alhamdulillah sejak membuka bisnis ini, saya dapat menghasilkan kesempatan kerja untuk banyak orang khususnya.
“Awalnya tidak memiliki tempat tinggal, kini sudah dapat membeli rumah atau bahkan kendaraan. Selain itu, juga cukup untuk memenuhi keperluan sehari-hari, terutama hal tersebut. Sebab di awal perjalanan bisnis ini, kami masih menetap di rumah orang tua istri dan hampir tak memiliki apa-apa,” ungkapnya.
Dengan semangat yang tidak pernah surut, Ali juga mempunyai visi masa depan yang ambisius.
Di samping itu, dia juga berniat untuk meningkatkan pelayanan les online dan membuka pusat belajar tatap muka di kota Cirebon.
“Selain memiliki 28 pembimbing seperti sebelumnya, saat ini saya juga mempunyai enam staf. Di masa mendatang, selain program bimbingan belajar secara daring, kami berencana untuk membuka program bimbingan belajar luring pula dengan menggunakan penghasilan yang telah diperoleh untuk membeli tempat usaha atau sesuatu di kategori serupa,” ungkapnya.
Pada saat kompetisi masuk TNI/Polri sangatlah sengit, figur Ali Akbar menjadikan harapan baru untuk banyak pemuda yang bermimpi meraih ambisinya dengan memakai pakaian dinas kebangsaan.
Seorang mantan dosen yang pernah mengalami kemunduran, saat ini telah bertransformasi menjadi sumber motivasi dan penggerak semangat untuk mereka yang gigih dalam mengejar pendidikan.