Mengungkap Kebenaran Mobil Turun Mesin: Stigma vs Fakta


SOLO, berita kacanginka

– Overhaul atau penurunan mesin adalah salah satu jenis servis besar pada kendaraan yang bertujuan untuk memulihkan kinerja mesin ke kondisi awalnya.

Tetapi, tidak selalu semua proses servis besar menghasilkan efek maksimal, khususnya apabila dilaksanakan tanpa pedoman yang benar oleh teknisi dengan pengalaman minim.

Muchlis, sang pemilik bengkel Garasi Auto Service di Sukoharjo, menyebutkan bahwa tak semua tempat reparasi mampu melaksanakan pengecekan dan perbaikan mesin secara tepat, yang kemudian berdampak pada kurang memadainya hasil akhir.

“Mengingat hal tersebut, timbul persepsi bahwa kendaraan yang telah mengalami pergantian mesin dapat diartikan sebagai bermasalah, atau lebih baik tidak dibeli karena berpotensi memiliki kualitas yang kurang baik. Padahal, tidak selalu demikian,” jelas Muchlis kepada
berita kacanginka
, belum lama ini.

Muchlis menyebut bahwa terdapat beberapa kekurangan pada kendaraan yang pernah diganti mesin tetapi pengerjaannya sembarangan. Kekurangannya meliputi suara engine yang berbunyi kasar ketika dihidupkan, asap hitam pekat muncul dari knalpot, serta temperatur cairan pendingin yang tak menentu. “Karena adanya pengukuran yang kurang tepat dan tanpa mempertimbangkan ambang batas toleransi, hal ini dapat merusak ketersinkronisan antara komponen-komponen seperti logam penyangga poros crankshaft dan juga piston, sehingga menciptakan getaran atau suara bising,” jelas Muchlis.

Dia mengatakan bahwa asap dari knalpot yang berwarna gelap seperti hitam atau putih dapat disebabkan oleh pemasangan cincin piston yang kurang tepat. “Jika Anda tidak memperhatikan ukuran celah pada saat melakukan instalasi cincin piston, misalkan jika lebih dari batas yang ditentukan, serta posisi mereka harus saling melintangi tanpa ada kesesuaian antara satu sama lain, ini akan membuat tekanan dalam mesin menjadi lemah,” jelas Muchlis.

Dengan adanya penurunan pada efisiensi kompresi ini, Menurut pendapat Muchlis, hal tersebut dapat menyebabkan daya output dari mesin menjadi berkurang sekaligus menciptakan emisi gas buang dengan warna hitam tebal karena bahan bakar belum sepenuhnya habis terbakar. “Di samping itu, masih ada jenis karet lain yaitu o-ring atau lebih dikenal sebagai ring pelumasan. Jika proses instalasi dan pemantauan dilakukan secara sembarangan, maka minyak pelumas tidak akan dibersihkan ketika gerakan piston turun. Sebagai hasilnya, minyak ikut terbakar dalam ruang pembakaran, memicu produksi asap knalpot yang berwarna putih dan membuat konsumsi minyak untuk sistem mesin meningkat,” papar Muchlis.

Di samping itu, pengukuran serta instalasi kepala silinder pada blok mesin secara sembarangan sering kali menjadi penyebab temperatur air radiator tak menentu, menjadikannya terlalu panas dan berisiko overheating. “Kelancaran antara kepala silinder dan blok mesin perlu sempurna tanpa ada celah di luar batasan. Kejadian ini membutuhkan keteguhan yang pas sesuai dengan tata cara tertentu untuk mencegah tekanan kompresi bocor ke zona water jacket atau sistem pendinginan,” jelas Muchlis.