19 April: Merayakan Perkembangan Hansip ke Linmas dalam Pertahanan Sipil


Jakarta, IDN Times

– Pertahanan Sipil, yang lebih dikenal sebagai Hansip, merupakan bagian integral dari struktur negara untuk mewujudkan ide pertahanan nasional. Faktanya, eksistensi Hansip telah ada sejak masa penjajahan Belanda dan turut serta secara aktif melawan invasi Jepang.

Di Indonesia, tanggal 19 April ditetapkan sebagai Hari Hansip. Terbentuk dari anggota masyarakat yang dilengkapi dengan ilmu dan kemampuan, hansip hadir untuk menjalankan berbagai aktivitas dalam rangka memelihara keamanan negara.

Acara tersebut meliputi tanggapan terhadap bencana guna mengurangi dampaknya, menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban di lingkungan, serta berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan sosial masyarakat.

Untuk merayakan sejarah
Hari Pertahanan Sipil
, berikut ini beberapa informasi yang menarik mengenai petugas keamanan di Indonesia:

1. Asal-usul hansip, mulai dari pembentukan oleh Belanda kemudian berganti namanya

Dilansir dari laman
bpblinmas.surabaya.go.id
Hansip mempunyai riwayat yang lumayan lama. Pada awal pembentukannya, Hansip adalah hasil karya Belanda dengan sebutan Lucht Bescherming Dients (LBD).

Sasarannya dalam penciptaannya adalah membentuk satuan tugas yang dapat bertindak dengan cepat guna memberi informasi serta perlindungan kepada publik terhadap ancaman serangan udara.

Menampilkan hierarki pemerintahan dari tingkat nasional sampai lokal yang terorganisir dengan baik, LBD saat masih dibawah kendali Belanda memiliki sifat bertahan diri dan responsif. Sampai pada periode pendudukan Jepang di Indonesia yaitu tahun 1943, LBD direformasi menjadi Pertahanan Sipil (Hansip), yang difokuskan pada keamanan negara.

2. Peran hansip pasca kemerdekaan Indonesia

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, hansip kemudian tunduk pada undang-undang nasional Indonesia melalui surat perintah nomor MI/A/72/62 tertanggal 19 April tahun 1962 mengenai aturan pertahanan sipil dari Wakil Menteri Pertama untuk urusan Pertahanan dan Keamanan. Surat tersebut juga menetapkan bahwa 19 April menjadi hari penting bagi pertahanan sipil.

Tahun 1972, pengelolaan hansip dialihkan dari Menteri Pertahan dan Kemananan/Marsekal Angkatan Darat ke Menteri Dalam Negeri melalui Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1972. Beberapa tahun kemudian, aturan tersebut dihapus ketika SBY menjadi Presiden Republik Indonesia.

Di tahun 2002, Hansip mendapatkan pergantian nama lagi yaitu menjadi Petugas Keamanan Masyarakat (Linmas). Dengan perombakan nama tersebut, fokus tugas Hansip pun ikut beralih dari aktivitas semula di bidang pertahanan dan keamanan menuju peningkatan pengawasan terhadap lingkungan sekitar.

Tanpa harus mengikuti pendidikan dasar militer, pengembangan Linmas mulai tahun 2004 ditempatkan di bawah kendali Pemerintah Daerah, lebih spesifik lagi lewat Satuan Pamong Praja (POL PP). Ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang ranah tanggung jawab yang merupakan otoritas daerah mencakup pelayanan keamanan publik serta ketenteraman masyarakat secara keseluruhan, termasuk perlindungan bagi warganya.

3. Fungsi Linmas dalam masyarakat, meliputi aspek keamanan hingga penanganan bencana.

Pembentukan hansip bermula dari usaha Belanda dalam menghadapi ancaman Jepang. Di samping itu, hansip juga sangat terkait dengan tugas mempertahankan keamanan nasional secara menyeluruh.

Setelah berganti nama menjadi Linmas, tugas Hansip saat ini cenderung lebih berfokus pada pemeliharaan keamanan dalam masyarakat. Meski demikian, peran Linmas sebenarnya bisa dioptimalkan lagi agar ikut memperkuat upaya mencapai ketentraman dan kedamaian di area tersebut.

Berikut beberapa materi latihan yang bisa disampaikan kepada Linmas antara lain keterampilan dasar dalam menghadapi situasi darurat, menjaga keamanan sekitar selama acara masyarakat, serta berperan di lokasi lapangan ketika terjadi musibah.

4. Peran Bhabinkamtibmas dari masa lalu sampai saat ini

Walaupun keputusan tentang Hari Hansip baru dijalankan mulai tanggal 19 April 1962, nyatanya usaha serta dedikasi Hansip sudah dimulai jauh sebelum hari tersebut.

Pelayanan hansip sebelumnya tak bisa diabaikan karena kontribusi mereka dalam mendukung pencapaian kemerdekaan bangsa, menjaga ketertiban, serta meningkatkan kemakmuran penduduk.

Dalam mendukung pemerintah Indonesia serta berkolaborasi dengan TNI dan Polri, hansip telah mencapai sejumlah pencapaian yang membanggakan, sesuai yang diambil dari situs web tersebut.
satpolpp.jatengprov.go.id
berikut ini:

  1. Menolong dalam Proses Rekonstruksi selama Perang Agresi Belanda Pertama dan Kedua.
  2. Menyokong Penghapusan Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948.
  3. Menyokong Pemberantasan DI/TII dan PERMESTA.
  4. Menyokong Pemberantasan Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia di tahun 1965.
  5. Menjaga Keamanan Pesta Demokrasi dari Tahun 1955 hingga 2004.
  6. Menjaga Keamanan Pemilihan Gubenur dan Wakil Gubenur Jawa Tengah tahun 2008
  7. Menjaga Keamanan Pilkada di Kabupaten atau Kota.
  8. Menolong Operasi Kepolisian dalam Mengatasi Masalah Ketertiban dan Keamanan Masyarakat.
  9. Membantu Pemerintah dalam Pembangunan.
  10. Mendukung Upaya Tanggap Bencana serta Menangani Para Pemudik.

Itulah sejarah
Hari Pertahanan Sipil
Atau Hansip hingga berubah menjadi Linmas yang dikerjakan untuk melindungi keselamatan penduduk. Luar biasa sekali mereka!